Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bank Mandiri bersama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menjalin kerja sama penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam hal penyediaan layanan perbankan secara non tunai (cashless). Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Regional CEO Bank Mandiri Wono Budi Tjahyono dan Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumbantobing.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (20/10/2020), MoU kerja sama layanan perbankan ini di antaranya Electronic Data Capture (EDC), Mandiri Internet Bisnis, Mandiri Cash Management, Mandiri Online, QRIS Mandiri dan e-Money.
Untuk tahap awal, Bank Mandiri menerbitkan QRIS sebagai sarana penerimaan persembahan ibadah, donasi atau sumbangan oleh jemaat. Hal ini sejalan dengan kebijakan perseroan dalam memperluas penetrasi pemanfaatan channel elektronik, sementara untuk HKBP dapat memberikan kemudahan bagi jemaat untuk memberikan persembahan maupun memberikan sumbangan.
Regional CEO Bank Mandiri, Wono Budi Tjahyono, mengatakan, penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran saat ini sudah bisa dilakukan untuk seluruh dompet elektronik di Indonesia. QRIS dapat digunakan untuk dompet elektronik LinkAja, GoPay, OVO, Shopee Pay dan lain-lain, sehingga jemaat dapat memilih sesuai dompet elektronik yang dimiliki.
Sedangkan bagi jemaat yang belum memiliki dompet elektronik, disediakan pilihan menggunakan mesin EDC dengan menggunakan kartu Debit maupun e-Money. Sedangkan untuk memudahkan HKBP memonitor dana yang masuk ke rekening penampungan, disediakan layanan Mandiri Internet Bisnis atau Mandiri Cash Management.
Wono Budi Tjahyono mengatakan, merchant QRIS Bank Mandiri per September 2020 sebanyak 223.000 merchant dengan nominal volume sekitar Rp 13,5 miliar per bulan. Sedangkan untuk di Region 1/Sumatera 1 yang membawahi Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau, jumlah merchant QRIS sebanyak 14.000 merchant dengan nominal transaksi Rp 2,6 miliar per bulan dan terus meningkat setiap bulannya.
Saat ini Bank Mandiri menjadi salah satu bank dengan jaringan elektronik (e-channel) yang paling banyak digunakan di Tanah Air. Berdasarkan data pada September 2020, jumlah ATM Bank Mandiri yang tersebar di Indonesia ada sebanyak 18.291 ATM, 61.626 ATM yang tersambung dalam jaringan ATM Link, 247.859 mesin Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan elektronik yang meliputi layanan Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis dan Call Center Mandiri 14000
Sementara jumlah ATM di Bank Mandiri Region I ada sebanyak 1.518 ATM & CRM serta sebanyak 637 ATM & CRM berada di Sumatera Utara. Jumlah transaksi bulanan ATM Bank Mandiri mencapai 4,3 juta transaksi dengan nilai transaksi finansial sekitar Rp 4,2 triliun per bulan.
"Dalam mengembangkan jaringan elektronik perseroan, Bank Mandiri akan terus mengedepankan prinsip kenyamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi dengan tetap menjaga keamanan transaksi yang dilakukan," jelasnya.
Selain itu juga turut berkontribusi memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan memberikan layanan yang bersifat contactless. Bank Mandiri juga terus melakukan pembaruan pada teknologi informasi yang diimplementasikan perseroan guna mendukung sistem jaringan elektronik perseroan.