Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kaum Muda Medan mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan agar dapat serius dalam menangani banjir. Hal ini mereka sampaikan, dalam kegiatan seminar sehari bertajuk 'stop proyek tambal sulam, Pemko Medan gagal atasi banjir', di D'Caldera Coffee, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (20/10/2020).
Selaku Narahubung, Dolly SA Nadaek mengaku, bahwasanya Kaum Muda Medan sudah merasa jenuh dengan segala upaya dan janji manis Pemko Medan terhadap penanganan banjir yang selama ini dianggap telah sangat meresahkan warga.
"Karenanya, melalui seminar ini kita sepakat mendesak Pemko Medan untuk serius menangani banjir. Tidak hanya bertopang pada berbagai kebijakan parsial seperti pengerukan dan imbauan saja, melainkan juga solusi jangka panjang," ungkapnya.
Selain itu Dolly menjelaskan, ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terhadap Pemko Medan dalam seminar ini. Diantaranya adalah, stop kerjakan proyek tambal sulam, Pemko Medan harus berikan perhatian bagi masalah banjir, jadikan banjir sebagai program yang harus diprioritaskan.
Kemudian, Pemko Medan harus giatkan kajian-kajian akademis untuk penanggulangan banjir. Hentikan segala upaya pencitraan terhadap masyarakat korban banjir, jangan berikan solusi parsial di tengah kesulitan warga yang terdampak.
"Kami masyarakat Kota Medan sudah bosan dengan segala janji manis. Setiap datang hujan, rumah kami selalu kebanjiran," jelasnya.
Menurut Dolly, seminar sehari ini memang dirasa akan belum cukup menyerap pendapat antusiasme seluruh Kaum Muda Medan. Namun dia berharap, suara Kaum Muda Medan dapat didengarkan oleh pemerintah Kota Medan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap kenyamanan warga Kota.
"Semoga dengan ini Pemko Medan segera sadar diri dari mimpi indahnya. Kami masyarakat butuh sosok yang mampu memimpin serius penanganan banjir di Kota Medan," tandasnya.