Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo), Toto Dirgantoro, mengatakan eksportir di Sumut saat ini menjerit dengan kebijakan Pelindo 1 Belawan yang memberlakukan open stack (OS) dengan maksimal waktu 1x24 jam.
Toto menjelaskan para eksportir banyak dirugikan dengan kebijakan tersebut. Sebab, menambah biaya sewa angkutan bila terlambat dari jadwal closing time yang ditentukan, bahkan wajib membayar denda.
"OS di Pelabuhan Belawan seharusnya disatukan, sama dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia, minimal 5 hari. Saya hanya minta 3×24 jam, saya sudah berkirim surat terkait keluhan ini, " ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/10/2020).
Di satu sisi, kata dia, pengusaha diminta
meningkatkan ekspor di Sumut. Seharusnya, Pelindo 1 sebagai public service sektor logistik dengan merubah open stack dari 1 x 24 jam menjadi 3 x 24 jam.
"Kalau masalah open stack Itu saja tak bisa melakukan, terus apa peran Pelindo dalam peningkatan ekspor nasional," bebernya.
Apabila keluhan ini tidak ditanggapi pihak Pelindo 1 Belawan, Toto mengaku akan melaporkan persoalan ini kepada Menteri BUMN, Erick Tohir dan Presiden Jokowi.
“Kami juga akan berkirim surat lagi bila tidak ada perubahan untuk open stack 3×24 jam. Pasti (akan menyurati Presiden), karena inikan menyangkut juga tujuan pemerintah melakukan UU Cipta Kerja, semua untuk meningkatkan investasi, pelabuhan itu sebagai pintu gerbang, nah kalau itu juga tidak ikut? hambatannya disitu. Kami akan lapor ke Presiden," jelasnya.
Humas di Terminal Kontainer Belawan, Irfan yang dikonfirmasi melalui selulernya belum merespon ketika dikonfirmasi.
“Entar ku telpon abang ya, ku konfirmasi ke bagian operasional ya,” jawabnya.
Namun hingga berita ini dimuat, Irfan belum kembali memberikan penjelasan.