Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyatakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dilibatkan dalam program vaksinasi virus Corona (COVID-19). Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga terkait vaksinasi di Indonesia.
"Pertama, IDI dilibatkan beberapa kali. Saya sendiri juga ketemu dengan IDI, mulai dari asosiasi yang untuk anak, untuk paru-paru, kemudian juga yang lain, termasuk juga kita bicara dengan Indonesia Technical Advisory Group Immunization ataupun ITAGI," kata Airlangga dalam siaran yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Kamis (22/10/2020).
Airlangga menegaskan waktu dimulainya vaksinasi Corona harus menunggu sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menko Perekonomian ini menyebut proses uji klinis vaksin diperkirakan baru selesai Desember 2020 mendatang.
"Tentu waktunya segera setelah mendapatkan sertifikasi oleh Badan POM. Jadi kalau timing itu tidak ada yang menentukan kapan, tetapi ikut berproses. Proses clinical trial itu diperkirakan sampai bulan Desember. Jadi Desember baru kita mendapatkan clinical trial yang di Bandung," ujar Airlangga.
Jika izin vaksinasi dari BPOM sudah diberikan, pemerintah selanjutnya akan memperhatikan kesiapan fasilitas untuk vaksinasi. Airlangga menegaskan pemerintah mengutamakan keselamatan warga yang akan divaksin.
"Tentu sesudah clinical trial, baru BPOM bisa memberikan perizinan, dan sesudah juga lihat fasilitas. Kalau dalam bentuk vaksin jadi, lihat fasilitasnya Sinovac atau Sinopharm, kalau yang diproduksi di Biofarma lihat fasilitas di Biofarma. Jadi timing-nya sangat tergantung kepada hasil perizinan dari Badan POM," jelas Airlangga.
"Jadi tidak menentukan tanggal sekian, bulan sekian, tapi ini mengikuti kepada hasil penelitian clinical trial dan mengutamakan keselamatan jiwa manusia. Keselamatan jiwa manusia adalah hukum tertinggi," lanjut dia.
Kementerian Kesehatan sebelumnya menyebut rencana suntik vaksin Corona akan dimulai pada November 2020. Airlangga sekali lagi menegaskan vaksinasi baru akan dimulai jika sudah ada sertifikasi dari BPOM.
"Jadi ini adalah persiapan, menunggu hasil clinical trial dari proses di Badan POM," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyurati Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto terkait program vaksinasi virus Corona (COVID-19). IDI meminta program vaksinasi Corona tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Hal itu disampaikan IDI dalam sebuah surat yang ditandatangani Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih. Surat itu diunggah di akun Twitter resmi PB IDI, Kamis (22/10/2020). Tembusan surat itu juga ditujukan kepada Ketua Satgas Penanganan COVID-19 hingga Kepala BPOM RI.
"Perlu diadakan persiapan yang baik, dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan serta persiapan terkait pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden agar program vaksinasi ini jangan dilakukan dan dimulai dengan tergesa-gesa," tulis IDI.(dtc)