Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Akhir tahun kerap dijadikan momen untuk liburan dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Tahun ini liburan akhir tahun akan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Psikolog Saskhya Aulia Prima mengatakan berbagai cara beradaptasi dilakukan oleh banyak keluarga di masa pandemi. Beberapa masalah pun kerap dihadapi oleh anak atau orang tua selama adaptasi tersebut.
"Masalah kesehatan fisik dan kesehatan mental itu jadi nempel sebenarnya. Bahkan data sekarang, kalau dari dokter-dokter psikiater gitu seperti trauma, depresi, dan stres itu banyak banget. Jadi itu tiga hal yang sering terjadi dan akhirnya merambat juga ke parenting," ujar Saskhya, dalam acara BincangShopee yang disiarkan secara live melalui aplikasi Zoom, Kamis (22/10/2020).
Saskhya mengatakan penerapan konsep mindfulness bisa mengatasi problem keluarga di saat pandemi. "Kalau kita mau ngomong mindfulness, itu definisi paling gampangnya adalah kita mengerjakan sesuatu dengan lebih sadar," ungkapnya.
Menurut Saskhya, di masa pandemi ini banyak orang yang berpikir tentang masa lalu dan berandai-andai mengenai masa depan. Hal itu tentunya tidak baik di dalam keluarga, karena seharusnya individu tersebut melihat apa yang terjadi sekarang bukan di masa lalu atau masa depan.
"Oleh karena itu, penting banget untuk kita punya pada saat sekarang sih mindfulness ini. Bagaimana kita bisa mengerjakan semuanya dengan lebih intensional, jadinya kita bisa berbagi kerjaan, kemudian ketika mengalihkan perhatian ke anak juga kita sadar kapan sih energi bisa diatur dan lebih senang bermain sama mereka," ungkapnya.
Saskhya pun mengungkapkan untuk mengisi momen akhir liburan akhir tahun ini. Anggota keluarga khususnya orang tua, bisa menerapkan cara-cara untuk liburan dengan lebih bahagia saat berada di rumah.
"Ada 11 cara saya buat untuk menyimpulkan bagaimana caranya untuk liburan bahagia walaupun di rumah saja," ungkapnya.
Adapun 11 cara liburan bahagia bersama keluarga di akhir tahun yang Saskhya berikan yaitu,
1. (S)usun rencana dulu untuk hal-hal yang ingin dilakukan. Buatlah list down apa saja yang bisa dilakukan.
2. (E)ksplorasi barang-barang yang diperlukan untuk melakukan aktivitas liburan. Contonhnya untuk anak, orang tua bisa mencari buah-buahan yang jarang dirinya lihat atau jarang makan dan lain sebagainya.
3. (B)e creative. Contohnya mencari cara kreatif saat bermain dengan mainan anak.
4. (E)kspresikan antusiasme mengenai kegiatan liburan. Orang tua tidak boleh terlihat suntuk di depan anaknya jika ingin ia ikut bahagia.
5. (L)ibatkan anak dalam merencanakan kegiatan. Coba ikuti kemauan anak, misalnya saat mau camping di depan rumah butuh apa dan mau apa. Mungkin anak sudah berpikir lebih jauh dari orang tua.
6. (A)baikan dulu semua hal termasuk pekerjaan dan notifikasi HP saat melakukan aktivitas liburan.
7. (S)empatkan melakukan aktivitas relaksasi.
8. (C)ari lokasi kegiatan yang aman dan nyaman.
9. (A)mbil waktu untuk sesi curhat antar anggota keluarga.
10. (R)ayakan hasil usaha bersama dalam menciptakan liburan seru walau hanya di rumah.
11. (A)tur ekspektasi kita terhadap hal-hal yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.
"Sebelas cara ini ibaratnya seperti kita latihan gym. Jadi kalau kita tidak melatih mindset atau emosi supaya lebih teratur, dan kita lepas begitu saja ya tidak akan terlatih kesabaran kita, mindset bersyukur, dan lain sebagainya. Sama seperti kalau kita sebulan tidak olahraga, ya bakalan 'meleber' lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, Saskhya merupakan salah satu narasumber dalam acara BincangShopee 11.11 Big Sale dengan membawa tema 'Ciptakan Kebahagiaan Akhir Tahun dari Rumah' yang digelar pada hari ini. Acara tersebut membahas cara berekreasi, berkreasi, serta menciptakan kegiatan liburan akhir tahun dari rumah yang dapat dinikmati oleh anak serta orang tua.
Inisiatif tersebut bernama Shopee 11.11 Big Charity, yang serentak diadakan pada 7 negara tempat Shopee beroperasi. "Di Indonesia Shopee sendiri bekerja sama dengan Save The Children sebagai organisasi yang memiliki fokus untuk membantu anak-anak di Indonesia lewat rangkaian program positifnya,"imbuhnya.
Menurut Daniel, Shopee 11.11 Big Charity ini mengangkat tema 'Bantu Pendidikan Anak Indonesia'. Shopee pun bersama Save The Children membuka donasi di dalam aplikasi Shopee untuk menggalang dana dengan tujuan membantu anak untuk memiliki akses
Daniel juga mengatakan akhir tahun ini memang berbeda dan memiliki tantangan tersendiri khususnya dalam menciptakan ide atau aktivitas kreatif yang dapat dinikmati oleh semua anggota keluarga dari rumah. Berangkat dari hal tersebut, Shopee juga menggelar acara BincangShopee 11.11 Big Sale dengan tema "Ciptakan Kebahagiaan Akhir Tahun dari Rumah".
"BincangShopee kali ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para orang berbagi cerita mengenai tantangan yang dihadapi dalam mempersiapkan liburan akhir tahun serta memberikan inspirasi akan pentingnya kestabilan diri setiap individu dalam keluarga untuk menciptakan suasana bahagia dari rumah," pungkasnya.
Sementara itu, Co-Founder Parentalk.id Nucha Bachri merasa senang dapat berpartisipasi dalam diskusi serta berbagi cerita dalam BincangShopee kali ini. Sebagai pasangan dan orang tua, ia juga ikut merasakan pengaruh dari pandemi COVID-19.
Menurut Nucha, selain dalam kegiatan usaha dan belajar mengajar, salah satu dampak atau pengaruh yang dirasakan adalah saat akan melakukan persiapan akhir tahun. "Dengan keterbatasan mobilitas, kami paham rasa bingung yang dihadapi khususnya dalam mencari solusi serta alternatif kegiatan menyenangkan untuk satu keluarga yang dapat dilakukan dari rumah," ungkapnya.
"Melalui BincangShopee hari ini kami berharap dapat memberikan inspirasi untuk para orang tua dalam menciptakan ide kreatif menghadirkan kegiatan untuk keluarga serta menjadi pengingat bahwa kebahagiaan diri mengambil peran penting khususnya dalam menciptakan suasana bahagia dari rumah," pungkasnya. dtc