Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidimpuan. Omset penjualan jamu gendong di masa pandemic Covid-19 mengalami peningkatan. Hal ini karena jamu yang terbuat dari rempah-rempah itu diyakini bisa meningkatkan imun dan menjaga kesehatan.
Adi Panjaitan(42) salah satu warga Padangsidimpuan mengakui bahwa meminum jamu setiap hari membuatnya semakin bergairah dan sehat. “saya lebih suka meminum jamu yang di racit sendiri dengan bahan alami seperti kunyit, kencur, sereh dan temu lawak. Mbok jamu ini jual jamu menggunakan racitan itu,” katanya sambil meminum jamu yang di sungguhkan Mbok Jamu Wagina (58) Warga Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padang Sidimpuan, Jumat (23/10/2020).
Mbok Wagina mengakui kalau penjualan jamunya di masa pandemu Covid-19 ini mengalami peningkatan rata-rata 30 persen dari penghasilan sebelum pandemik ini ada, karena sempat viral meminum jamu rempat-rempah dapat mencegah covid-19 berdampak positif bagi pedagang jamu. “ Sebelum covid-19 ada penjualan paling 100 ribu per hari dimasa covid-19 ini rata-rata hasil penjualan 150/ribu sehari,”katanya.
Setiap harinya jamu gendong yang dijajakan Wagina hanya berkisar 30-40 gelas saja dengan harga Rp.4000/ per gelas kecuali kalau tambah telor bebek atau telor ayam hargnya menjadi Rp 8.000/gelas.
“Sebelum ada covid-19 ini jamu satu gendongan yang saya bawa ngak habis mas tapi dimasa pandemic ini Alhamdulilla rata habis terjual,”ujarnya.
Ternyata penjualan jamu ini sudah memiliki pelanggan dan wilayah penjualan yang tidak dimasuki penjual jamu lain. Wagina sendiri menjualkan jamunya dari rumahnya Ujung Padang harus menaiki dua angkut yang berbeda jurusan untuk sampai ke lokasi atau wilayah penjualan jamunya di Batunadu, Kecamatan Batunada, Kota Padang Sidimpuan.
“Saya naik angkut dua kali baru sampai ke mari, seterusnya saya mulai menjual jamu dari yang jauh dulu berjalan ke arah pulang, setelah jualannya habis saya kembali naik angkut pulang kerumah. Setiap harinya saya mengeluarkan ongkos Rp 8.000. Untungnya sudah ada pelangggan tetap sehingga tidak sulit lagi menjajakan,” katanya.