Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Di kota metropolitan sekelas Kota Medan, ternyata masih ada warganya yang harus naik rakit untuk berangkat ke sekolah. Naik rakit ini untuk mempersingkat akses warga Jalan Starban, untuk mencapai jalan umum. Dengan naik rakit itu warga akan lebih dekat menuju jalan besar dimana sekolah anak-anak setempat berada.
Bila harus menggunakan jembatan yang ada, maka warga harus jalan lebih jauh. Nahasnya lagi, jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Tini Panegara yang sudah dua tahun ini rusak hingga sulit dilalui.
“Saya bawa rakit ini sudah dari tamat SD dulu. Sekali naik ongkosnya Rp2 ribu,” kata Anita, pembawa rakit, saat bertemu Bobby Nasution, Jumat (23/10/2020).
Warga sekitar pun menjelaskan bahwa transportasi rakit ini sudah ada sejak 20 tahunan. Yang artinya pembangunan tak menyentuh daerah itu secara merata.
“Pemko Medan punya anggaran setahun sekitar Rp 6 triliun. Harusnya dengan anggaran sebesar itu infrastruktur merata dan bermanfaat untuk masyarakat,” timpal Bobby
Dalam pertemuan sebelumnya dengan masyarakat, ada yang bertanya agar warga yang berada di dekat sungai dan dalam kondisi ekonomi yang lemah, agar diperhatikan oleh Bobby.
Dan jawaban Bobby adalah dengan melakukan bersih-bersih di pemerintahan jika kelak dia dipercaya menjabat Wali Kota Medan.
“Rumah yang harus dibersihkan lebih dulu, yaitu internal Pemko Medan. Bersih-bersih birokrasi akan saya lakukan pertama kali. Jadi setiap mata anggaran untuk pembangunan akan utuh tanpa potongan di sana-sini. Insya Allah hasilnya masyarakat yang akan merasakan,” kata Bobby.