Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) wilayah Sumatra Utara Aminah Rasyid melantik pengurus Himpaudi Kabupaten Tapanuli Utara periode 2020-2024, diketuai Elizabet Rezeki Marpaung, Jumat ( 23-10-2020) di Tarutung.
"Apabila ibu seorang guru PAUD tidak membingbing anak asuhnya dengan baik,maka akan berdampak terhadap perkembangan anak usia dini .Tidak mungkin anak usia PAUD sesuai dengan dewasa. "Anak itu lahir ibarat kertas putih tanpa noda,"kata Aminah, usai melantik pengurus.
"Dunia anak adalah dunia bermain. Saat bermain, jaringan saraf anak semakin tersambung, tetapi harus dengan bermain yang terarah, disinilah oeran guru PAUD,"sambungnya.
Aminah mengajak pengurus untuk bekerja secara iklas. Holistik integratif. Karena Himpaudi bukan partai politik. Bahkan ada kode etik, bahwa pengurus Paud tidak bisa menjabat di partai politik. Namun hal ini sering dilanggar,"kata Aminah.
Aminah juga berharap, agar kantor Himpaudi Taput dapat difasilitasi oleh Pemkab Taput.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan pada sambutan yang dibacakan Kadis Pendidikan Taput Bontor Hutasoit mengatakan, keberadaan Paud sangat penting dan strategus untuk membina tumbuh berkembangnya anak usia dini. Rangsangan pendidikan sama anak usia dini kata bupati sangat dibutuhkan.
Bontor Hutasoit menerangkan, sebanyak 276 Paud sudah berdiri di Taput, berstatus negeri dan mandiri.
Bunda Paud Tapanuli Utara Satika Simamora mengatakan, pendidikan itu bukan hanya dimiliki guru. Pendidikan itu bermula dari panutan, jadi bukan hanya sekedar mengajar. "Persoalanya sekarang, apakah kita (guru Paud) layak dicontoh,"tandas Satika.
Satika juga berharap agar Himpaudi Taput harus menjadi rumah berdiskusi dan penuh dengan kasih.
"Himpaudi, harus banyak kasih didalamnya, untuk mencerminkan diri kita menjadi panutan,"urainya.
"Maka milikilah rumah ini dan harus menjadi panutan yang baik. Himpaudi harus ada progres, jangan sebagai pengurus kalau tidak bisa menjadi panutan,"katanya.
"Sebenarnya bukan SDM pendidikanya lagi yang kita ambil dalam konteks ini, tapi gurunya harus bisa menjadi panutan untuk mencetak anak usia dini yang cerdas dan punya mental yang baik, "sambung Satika.
Satika juga bercerita atas perjuanganya kepada bupati Taput, supaya diberikan dana intensif sebesar 300 ribu kepada trnaga guru Paud di wilayah itu.
Dilaporkan, sejak Tahun 2014, intensif untuk guru PAUD di Taput sudah diberikan sebesar 300 ribu rupiah untuk 702 orang.
Dibagian lain, Satika menyebutkan, kasih sayang antara suami dan istri berdampak munculnya anak-anak yang cerdas dan sehat dari rumah. Rasa percaya diri anak juga harus dibangun.
"Sikap holistik juga sangat penting dilakukan para penggiat paud,"tukasnya.