Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, memaparkan update kasus covid-19 hingga posisi 22 Oktober 2020. Jumlah kasus konfirmasi positif Covid sebanyak 12.297 orang, pasien sembuh 9.976 orang dan meninggal 512 orang.
Menurut Gubernur Edy, Covid-19 tidak saja mengancam kesehatan masyarakat, keberlangsungan perekonomian, pendidikan, sosial budaya dan sektor lainnya. Yang juga sangat ditakutkannya adalah meledaknya angka kehamilan dan kelahiran ibu di Sumut.
"Kita ketakutan, saya ketakutan. Ke depan ini saudara-saudara saya yang saya takuti ke depan ini, kita berjalan tujuh bulan, delapan bulan, tapi bulan ke depan ini yang hamil-hamil melahirkan ini," kata Edy dalam pertemuan dengan wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (23/10/2020) sore.
"Belum lagi yang mau nyusul, hamil lagi, hamil lagi. Bertambah itu gara-gara lockdown, stay at home, akhirnya positif semua istri. Inikan gawat kita ini," kata Edy lagi.
Namun Gubernur Edy menyebutkan bukan kelahiran bayi yang menjadi persoalan, tetapi karena kondisi rumah sakit yang saat ini fokus dalam penanganan covid-19. Karena itu ia khawatir bayi yang lahir tertular covid.
"Loh kalau dia nanti melahirkan, dikemanakan nanti orang ini. Inilah saya teriak-teriak, eh rumah sakit, rumah sakit. Bikin cepat, rumah sakit. Itu si ibu itu udah mau melahirkan," sebut Edy, yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut itu.
Belum lagi, ujar Edy Rahmayadi yang pada pertemuan itu didampingi Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Dermawan Siregar, soal dokter yang tak mau menangani ibu melahirkan, apalagi si ibu itu positif covid-19.
Oleh karena rumah sakit yang saat ini sibuk dengan penanganan covid dan noncovid, menurut Edy Rahmayadi, memaksa semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. "Kalau nggak waduh semakin gawat kita ini," ujar Edy.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, mengatakan terjadi peningkatan angka ibu hamil di Sumut di masa pandemi covid-19. Peningkatan itu antara 30% sampai 40%.
Tidak saja di Sumut, kata Alwi, yang juga Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut itu, namun peningkatan itu secara umum terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.