Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidimpuan. Para siswa kelas 1 sampai kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Padangsidimpuan mendapat bantuan paket pulsa dari sekolah. Paket internet dibagikan wali kelas, guru dibantu sekuriti sekolah dengan tetap menjaga protokol kesehatan, Sabtu (24/10/2020).
Sejumlah siswa mengaku senang dapat bantuan paket pulsa internet. Dengan bantuan paket tersebut setidaknya sudah meringankan beban orang tua untuk memenuhi kebutuhan paket pulsa bagi anak-anak dimasa pandemi ini.
"Senang dapat paket internet, setidaknya meringankan biaya orang tua beli paket buat si adek," ujar Melda saat mendampingi adeknya Saka siswa kelas V MIN 2 Padang Sidimpuan hari itu.
Saka, siswa kelas V MIN 2 Padangsidimpuan ini mengaku senang dapat paket pulsa paket. Namun kalau boleh memilih dia lebih memilih belajar tatap muka langsung di sekolah.
"Kurang senang belajar online, saya lebih memilih belajar dari sekolah tatap muka langsung," katanya.
Saka mengatakan, pulsa internet yang dibagikan hari ini baru pertama diterimanya dari sekolah. Selama ini pulsa internet di belikan orang tuanya.
Sementara itu Samiani boru Manalu sambil melayani siswa yang akan mengambil paket pulsa internet, menjelaskan bahwa paket pulsa ini baru pertama kali dibagikan kepada siswa. " Setau saya baru ini pertama kali, "katanya.
Bantuan paket pulsa internet yang dibagikan kali ini tidak hanya pada siswa saja tapi guru pun juga diberikan. "Kami guru juga dapat,"tambahnya.
Menurutnya semua siswa kelas 1 s/d kelas 6 mendapat bantuan paket pulsa yang dibagikan sejak Senin kemarin. "Jumlah yang menerima saya tidak tahu tapi yang pastinya kelas 1 s/d kelas 6 dapat. Pembagian paket pulsa ini sudah dari Senin kemarin, hari ini yang saya bagikan siswa saya saja kelas VI/b,"katanya.
Walikelas VI/b ini juga belum tau isi paketnya dan berapa Giga Byte (GB). "Belum tau berapa Giga Byte (GB) belum buka,kami hanya suruh bagikan sama tata usaha,"tambahnya.
Menurutnya, proses belajar mengajar daring kurang efektif. Maunya belajar tatap muka saja. "Belajar tatap muka saja pelajaran tidak lengket apalagi belajar daring dari rumah. Saya tidak yakin daring ini efektif, orang belajar tatap muka saja pelajaran tidak lengket konon lagi yang tidak diawasi guru langsung,"katanya.
Mereka berharap pemerintah mempertimbangkan sekolah daring di masa pandemi ini,
maunya proses belajar tatap muka saja dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Hal itu juga disampaikan orang tua siswa dimana anak mereka bukannya belajar dengan baik di rumah, kadang mereka main game dan cattingan dengan teman-temannya. " Anak tidak bisa di suruh , semua sibuk dengan HPnya masing-masing. Saya memilih belajar tatap muka jauh lebih efektif, silahkan siswa dibuat aplusan dan hanya 1 siswa satu meja dengan prokes,"kata Sahrial.
"Sejak bulan Maret lalu para siswa mengikuti sekolah daring, tentu sudah terlalu lama, anak mulai bosan dan ingin berkumpul bersama teman-teman disekolah," tambahnya.