Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemprov Sumatra Utara geger dengan beredarnya sebuah salinan surat yang mengatasnamakan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, meminta uang ke perusahaan-perusahaan di Sumut, di sejumlah grup whatsapp dan media sosial lainnya, Sabtu (24/10/2020).
Bahkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, kesal dan menyayangkannya. Gubernur Edy langsung memerintahkan jajarannya melabeli surat itu dengan label hoax.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar, mengatakan sedang dicari siapa aktor dibalik pembuatan surat dan yang mengedarkan surat mengatasnamakan gubernur itu.
"Sedang dicari siapa aktornya," ujar Irman Oemar, menjawab konformasi medambisnisdaily.com, Sabtu (24/10/2020).
Sekaitan dengan pencarian itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, kata Irman, juga meminta jajaran kepolisian di Sumut memviralkan hoax surat tersebut. "Kapolda pada group whatsapp sudah arahkan jajarannya untuk viralkan surat tersebut hoax," sebut Irman.
Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Dermawan Siregar, juga mengatakan hal yang sama. "Inilah sedang kita cari," sebut Hendra.
Namun masih belum bisa dipastikan sejauh ini apakah Pemprov Sumut melaporkan kasus itu ke kepolisian. "Itu nanti dulu, belum ada arahan Pak Gubernur. Sementara kita masih mencari siapa yang bikin surat ini," ujar Hendra.
Sebelumnya dalam surat bernomor 110/808/2.1-BKD ditujukan kepada para direksi perusahaan tertanggal 20 Oktober 2020 itu, disebutkan tujuan Edy Rahmayadi meminta uang yakni untuk pelaksanaan Pilkada.
Bahkan disebutkan pula agar perusahaan-perusahaan mentransfer uang ke rekening bank BNI atas nama Reza Zulmi Fahlevi. Dan agar bukti pengiriman disampaikan ke nomor whatsapp Reza dan ke email [email protected].
Sontak beredarnya surat itu membuat Pemprov Sumut geger. Bahkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, kesal dan menyayangkannya. Pemprov Sumut menegaskan surat itu hoax dan merupakan fitnah besar kepada gubernur.
"Surat itu hoax. Tidak benar bahwa Pak Gubernur Edy menyurati perusahaan-perusahaan meminta uang. Tidak benar juga kalau disebut meminta uang," ujar Irman Oemar.
Irman lebih lanjut mengatakan surat itu merupakan fitnah besar kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan secara umum ke institusi Pemprov Sumut. "Masyarakat jangan mudah percaya," kata Irman.
Hal senada juga disampaikan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Dermawan Siregar. "Itu Hoax. Masyarakat atau siapapun jangan menanggapi surat yang mengatasnamakan Pak Gubernur. Sama sekali tidak benar," ujarnya.
Hendra Dermawan mengatakan Gubernur Edy kesal dan menyayangkan adanya surat meminta uang mengatasnamakan gubernur. Dan Gubernur meminta surat itu dilabeli hoax.
"Pak Gubernur Edy yang juga langsung meminta kita melabeli surat itu dengan label hoax. Di semua OPD dan ke masyarakat lewat media komunikasi resmi Pemprov Sumut dan media sosial, sudah kita sampaikan itu hoax," ujar Hendra.