Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence terus berkampanye meskipun kepala stafnya dinyatakan positif Corona. Sikap Mike Pence ini dipertanyakan oleh pakar kebijakan kesehatan.
Dilansir Associated Press (AP), Senin (26/10/2020) seorang ajudan Pence mengatakan Minggu (25/10) bahwa wakil presiden AS itu akan terus bekerja dan bepergian, termasuk untuk berkampanye, setelah kepala stafnya dan beberapa kontak dekat lainnya dinyatakan positif Corona. Pence dinyatakan negatif pada hari Minggu (25/10) dan memutuskan untuk terus bepergian usai berkonsultasi dengan personel medis Gedung Putih, kata para pembantunya.
Kepala staf Pence, Marc Short, termasuk di antara mereka yang dinyatakan positif Corona. Presiden Donald Trump pada Minggu (25/10) pagi mengatakan bahwa Short sedang dikarantina.
Pence mengadakan kampanye hari Minggu (25/10) di Carolina Utara, menghadiri acara di Minnesota dan Pennsylvania pada hari Senin (26/10) dan acara lainnya di Carolina Utara dan Carolina Selatan pada hari Selasa (27/10). Angka terbaru menunjukkan kasus COVID-19 meningkat di 75% negara tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada wartawan bahwa Pence "mengikuti semua aturan" dari pejabat kesehatan federal. Dia menyebut Pence "seorang pekerja penting" dan berkata, "pekerja esensial yang pergi keluar dan berkampanye dan memberikan suara sama pentingnya dengan hal-hal yang dapat kita lakukan seperti orang Amerika."
Namun, pedoman tentang 'pekerja penting' dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) ditujukan untuk orang-orang seperti polisi, pekerja medis dan pekerja transportasi dan makanan.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menjabarkan 16 kategori pekerja infrastruktur penting, termasuk yang berada di pangkalan militer, situs tenaga nuklir, gedung pengadilan, dan fasilitas pekerjaan umum seperti bendungan dan pembangkit air.
"Saya tidak melihat kampanye ada dalam daftar," kata Dr. Joshua Sharfstein, wakil dekan praktik kesehatan masyarakat di Universitas Johns Hopkins. "Apa pun yang tidak harus dilakukan secara langsung dan apa pun yang tidak terkait dengan pekerjaannya sebagai wakil presiden tidak akan dianggap penting," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr Thomas Tsai, spesialis kebijakan kesehatan di Universitas Harvard. Sharfstein mengatakan Pence "bisa membahayakan orang-orang" karena dia berisiko tinggi terinfeksi.
"Dia harus melakukan karantina untuk melindungi orang lain," kata Sharfstein.(dtc)