Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Sudah 10 hari hilang sejak Minggu (18/10/2020), 3 bocah berumur 7 tahun hingga Selasa (27/10/2020), belum juga ditemukan. Ketiganya hilang saat bermain di kawasan perkebunan kelapa sawit di Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara.
Warga bersama Kepolisian Resort Langkat dan jajarannya masih terus melakukan pencarian di sekitar kawasan Danau Pulka, di pinggiran jalan kawasan kebun sawit Desa Naman Jahe, yang kini jadi ramai dikunjungi bagaikan tempat wisata. Bahkan, pinggiran parit yang dikorek beko yang sempat dijadikan 3 bocah main perosotan sebelum hilang secara mesterius, juga jadi sorotan pengunjung. Sebab, di atas parit masih terlihat sepeda dan pakaian seorang dari 3 bocah yang hilang. Ditambah lagi 3 gelas berisi air sebagai sesajen/ritual kepada leluhur tampak terlihat, meminta 3 bocah itu segera ditemukan.
"Kami merasa prihatin dengan kejadian anak hilang. Kami dari Desa Sebrang kemari bukan berwisata, tetapi ingin tahu lokasi hilangnya 3 anak, sambil membantu mencari. Kami juga berharap bisa ditemukan ketiga anak yang hilang, " sebut Suparmi dan Painem, pengunjung Danau Pulka.
Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga, mengatakan, proses pencarian masih terus dilakukan sampai hari ini dengan melibatkan puluhan personel hingga kru anjing pelacak, serta dukungan ratusan warga.
"Kami tidak ada kendala sama sekali dalam pencarian bahkan didukung masyarakat. Namun penyidik belum menemukan bukti dan keterangan yang akurat terkait hilangnya tiga bocah ini," katanya.
Diakuinya, pihaknya telah mendapat banyak informasi dari warga. Namun info yang diterima tersebut belum relevan.
"Hanya ada satu informasi akurat soal kejadian ini, yakni keterangan saksi yang melihat ketiga anak bermain di lokasi pembuatan parit. Setelah itu tak ada info lain. Belum ada satu pun unsur yang mengarah kasus ini kepada tindak pidana, baik penculikan, pembunuhan dan sebagainya. Penyidik belum temukan informasi apapun untuk menarik kesimpulan atau berasumsi ketiga korban tindak pidana. Kami akan terus upayakan pencarian untuk menemukan korban apapun kondisinya," kata Kapolres lagi.
Ketiga bocah yang hilang usai bermain perosotan Minggu 18 Oktober 2020 lalu, yakni, Yoghi Tri Herlambang (7), Nizam Aufah Reza (7), dan Alfisah Zahra (7) perempuan.
Ada 4 orang saksi yang telah dimintai keterangannya oleh penyidik Kepolisian, para saksi sempat melihat 3 bocah bermain perosotan dikorekan tanah/parit sekitar jam 11.00 WIB, dan dan seorang saksi sempat melihat 3 bocah bermain di dekat pos palang kembar areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling sekira jam 14.00 WIB/Minggu 18 Oktober 2020.