Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sumpah pemuda yang digelar pada 28 Oktober 1928 tak bisa dilepaskan sosok Johannes Leimena. Leimena merupakan salah satu tokoh pemuda yang kariernya tetap moncer usai kemerdekaan. Leimena adalah orang yang sangat dipercaya oleh Sukarno.
Sebagaimana dikutip dari buku 'Dr. Johannes Leimena, negarawan sejati & politisi berhati nurani' Leimena dilahirkan pada 6 Maret 1905 di Ambon. Dia menjalani pendidikan dasarnya di Christelijke Europeesch Lagere School.
Selanjutnya, Leimena bersekolah di MULO Jakarta dan lulus pada 1922. Saat di MULO itulah Leimena aktif dalam organisasi kepemudaan. Dia aktif dalam Pergerakan Pemuda Kristen Indonesia dan menjadi ketuanya.
Minat Leimena dalam pemikiran kepemudaan itu terus berlanjut hingga ketika di berkuliah di STOVIA. Kali ini, Leimena menjadi Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Kristen. Selain itu, Leimena juga aktif dalam organisasi Jong Ambon yang nantinya menjadi salah satu peserta Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.
Leimena termasuk inisiator dan perumus sumpah pemuda. Leimena merumuskan ini bersama kawannya, Mohamad Yamin.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya di STOVIA, Om Jo--sapaan akrab Leimena--terus melanjutkan pendidikannya di de Geneeskunde.
Sesudah kemerdekaan, dia juga mendirikan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan menjadi ketum dari tahun 1950 hingga 1959. Karier Om Jo tetap moncer usai Indonesia mendeka pada 17 Agustus 1945.
Berkat kompetensinya sebagai dokter, Leimena lantas diangkat menjadi Menteri Kesehatan pada 12 Maret 1946. Namun, jauh sebelum dia diangkat menjadi menkes, Leimena sudah dikenal karena 'Salep Leimena'. Produk salep ini merupakan hasil racikan Leimena yang sangat populer di masanya. Salep Leimena dikenal sangat mujarab untuk mengobati penyakit kulit ringan. Salep ini sekaligus menjadi bukti bahwa Leiman adalah dokter yang inovatif.
Siapa Pun Perdana Menterinya, Leimena Pasti Salah Satu Menterinya
Leimena menjadi menteri yang masuk dalam seluruh kabinet pimpinan Presiden Sukarno. Tercatat, Leimena pernah ke dalam 18 kabinet yang berbeda sejak Kabinet Sjahrir II Tahun 1946 hingga Kabinet Dwikora III 25 Juli 1966. Artinya, Leimena menjadi menteri tanpa terputus sekitar 20 tahun. Bahkan, pada masa itu sempat ada ujaran 'kabinet boleh berganti, tetapi Leimena selalu menjadi anggotanya'.
Jika ditelusuri, masuknya Leimena dalam seluruh kabinet pimpinan Sukarno ini tak bisa dilepaskan dari kepercayaan sang Bung Karno. Sang presiden pertama RI itu bahkan mengakui kejujuran Leimana. Pernyataan itu muncul dalam buku biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adams.
"Ambillah misalnya Leimena... saat bertemu dengannya aku merasakan rangsangan indra keenam, dan bila gelombang intuisi dari hati nurani yang begitu keras seperti itu menguasai diriku, aku tidak pernah salah. Aku merasakan dia adalah seorang yang paling jujur yang pernah kutemui," ujar Sukarno.
Untuk mengenang jasa-jasanya itu, pemerintah Indonesia pun menganugerahi Leimena gelar pahlawan nasional pada 11 November 2010. Leimena, tokoh sumpah pemuda yang juga dokter andal itu akan selalu dikenang oleh bangsa ini.(dtc)