Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), mengeluarkan awan panas guguran. Jarak luncurannya mencapai 2.000 meter ke arah timur-tenggara.
"Itu bukan erupsi, itu adalah awan panas guguran. Karena kan sekarang pembentukan kubah Sinabung kan masih berlangsung itu, karena ada dorongan dari bawah, ada goyangan sehingga kubah yang sudah terbentuk itu longsor," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Natanail Perangin Angin saat dimintai konfirmasi, Kamis (29/10/2020).
Natanail menyebutkan dampak awan panas guguran tersebut sama seperti erupsi, yakni abu. "Jadi, memang dampaknya tadi juga sama seperti erupsi, abu juga," ujar Natanail.
Dia menuturkan peristiwa itu terjadi pada pukul 07.52 WIB tadi. Jarak luncurnya 2.000 meter ke arah timur-tenggara.
"Jarak luncuran tadi 2.000 meter, jarak luncurnya ke arah timur tenggara, tingginya 1.500 meter," sebut Natanail.
Natanail mengatakan, jika sesuai arah angin timur-tenggara, paling tidak ada 4 kecamatan yang berdampak. Dampaknya adalah debu.
"Kalau sesuai arah angin, timur-tenggara ini paling tidak ini ada 4 kecamatan yang berdampak, yakni Kecamatan Berastagi, Dolatrakyat, Naman Teran, dan Merdeka," ujar Natanail.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara (Sumut), erupsi pada akhir Agustus lalu. Tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter.
"Terjadi erupsi Gunung Sinabung pada hari Senin, 31 Agustus 2020, pukul 09.28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang-lebih 1.000 meter di atas puncak," demikian laporan dari situs Kementerian ESDM, Senin (31/8).(dtc)