Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Organisasi Internasional The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) meramal atau memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona negatif yaitu minus 1,7% di sepanjang tahun 2020.
Kepala ekonom AMRO, Sumio Ishikawa mengatakan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan banyak daerah menjadi salah satu penyebab ekonomi nasional berada di zona negatif untuk tahun 2020.
"Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi 1,7% pada tahun 2020," kata Ishikawa dalam keterangan resmi AMRO yang dikutip, Jakarta, Jumat (30/10/2020).
Ishikawa mengatakan, aktivitas ekonomi Indonesia tertekan selama banyak daerah yang menerapkan pembatasan. Namun demikian, dia menilai kontraksi ekonomi Indonesia tidak sedalam negara Asia lainnya.
Menurut dia, perekonomian Indonesia tetap kuat meski terdampak pandemi COVID-19. Langkah pemerintah menyesuaikan kebijakan dan pemberian stimulus dalam jumlah besar dianggap mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan Indonesia.
"Pemerintah segera merespon dengan kalibrasi ulang bauran kebijakan dan paket stimulus besar untuk mendukung rumah tangga dan bisnis yang terdampak, serta sektor keuangan," katanya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Ishikawa menyebut baru-baru ini mulai terjadi pemulihan ekonomi lokal usai terkontraksi di kuartal II-2020. Pemulihan terjadi usai pemerintah merelaksasi pembatasan di banyak wilayah Indonesia.
"Sinergi kebijakan yang suportif dan berkelanjutan, bersama dengan perkembangan pesat vaksin COVID-19, diharapkan mendukung rebound dalam pertumbuhan menjadi 5,1% pada tahun 2021," ungkapnya.(dtf)