Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Demi membangkitkan kembali geliat pariwisata yang lesu akibat pandemi Covid-19, penggiat pariwisata yang bergabung di Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Sumatra Utara (Sumut) menggelar Jelajah Wisata Budaya (JWB) di Kabupaten Toba, Sumut. Ini merupakan gawean yang kedua kalinya.
Ketua ASPPI Sumut, Mercy Panggabean, mengatakan, dia bersama rekannya di kepanitiaan berjuang mati-matian agar even JWB ke-2 ini dapat berjalan. Sebab, sudah dua kali ditunda setelah diterjang Covid-19.
"Awalnya JWB II ini diagendakan 18 - 21 Maret lalu, kemudian diundur ke Agustus dan setelah berjuang susah payah kegiatan promosi pariwisata itu akhirnya berlangsung dengan respon yang tidak kami sangka begitu antusias," kata Mercy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/10/2020)
Menurut Mercy, pada prinsipnya JWB merupakan upaya untuk mengangkat objek pariwisata di Sumut yang masih baru dan belum banyak dikenal travel agent maupun wisatawan di dalam maupun luar negeri.
Bila pada JWB I tahun lalu mengeksplorasi Sianjur Mula-mula di Kabupaten Samosir, pada JWB II ini ASPPI mengajak para travel agent dari berbagai kota di Indonesia untuk memperkenalkan sejumlah destinasi di Toba, antara lain Huta Ginjang, Kaldera Toba, Bukit Singgolom, Taman Eden 100, Museum TB Silalahi dan objek wisata di tepi Danau Toba.
Setelah itu, sambung Mercy, peserta mengikuti table top, mempertemukan seller (penjual) dan buyer (pembeli) paket perjalanan wisata. Dari pertemuan seller dan buyer itu, diharapkan kunjungan wisatawan akan mengalir ke Toba.
Mercy mengatakan, ketika pandemi covid-19 mulai Februari lalu di Indonesia, beberapa peserta seperti dari India dan Thailand membatalkan keikutsertaannya karena negaranya menerapkan lockdown.
Kemudian, ketika JWB II akan diundur ke Agustus 2020, pemerintah juga menerapkan PSBB sehingga peraturan untuk bepergian begitu ketat, belum lagi adanya larangan untuk menggelar keramaian dan event. Bahkan, ketika menjelang Oktober, panitia juga sempat cemas dengan adanya demonstrasi menolak Omnibus Law.
"Bagaimana, aman nggak kalau kami datang? Sempat ada peserta yang takut datang, kami pun meyakinkan bahwa lokasi dari Medan ke Toba jauh, jadi nggak ada masalah," kata perempuan yang akrab disapa Echy itu.
Akhirnya, agenda pariwisata yang juga didukung Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Pemkab Toba itu digelar 14 - 17 Oktober dengan mengikuti aturan yang ketat dengan mengikuti protokol kesehatan.
"Setelah event itu, sudah mulai ada yang menghubungi untuk melakukan perjalanan wisata ke Sumut, artinya sudah mulai, tapi masih menunggu hingga covid-19 ini aman, tapi dari kita pelaku pariwisata, inilah upaya kita. Kalau tinggal diam, pariwisata akan makin terpuruk," ujarnya.
Mercy optimis setelah JWB II ini, pariwisata Sumut akan bangkit kembali. Tahun depan ASPPI akan menggelar JWB 3 di Kabupaten Humbang Hasundutan dan mengharapkan semua stakeholder ikut mendukung program yang bertujuan untuk mengangkat pamor pariwisata Sumut di dalam maupun internasional.
"Sebagai pelaku, tentu kita tidak mau kegiatan yang hanya sekedar ritual, sukses tidak sukses tidak peduli. Tapi, harus benar-benar ada dampaknya terhadap pariwisata, terutama mendatangkan tamu," ujar Mercy.
Mercy mengapresiasi Ketua Panitia Erwin Lapolisa, bersama timnya, Erwin Lapolisa, Umi Kalsum, Ahmad Fauzi Lubis, Rosmiati Siregar, Winda Anggriyani, Fauziah Ginting, Naumi Kharitsah, Didie Rianto, Simon Bangun, Anton Prayitno, Hanum Harahap dan rekan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumut, sehingga JWB II berlangsung sukses.