Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur. Seorang pejabat Malaysia mengomentari cuitan kontroversial mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad yang dianggap Twitter 'mengagungkan kekerasan'. Menurut pejabat tinggi Sarawak ini, cuitan kontroversial itu menunjukkan karakter sebenarnya dari Mahathir.
Pihak Twitter diketahui telah menghapus cuitan Mahathir yang membahas soal Muslim memiliki hak 'untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis' atas pembantaian masa lalu. Cuitan itu diposting Mahathir saat membahas soal kebebasan berekspresi dan pemenggalan seorang guru di Prancis beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (30/10/2020), Wakil Kepala Menteri Sarawak, Dr James Jemut Masing, dalam komentarnya menyebut pernyataan Mahathir itu mencerminkan karakter asli sang mantan PM. Dia menegaskan bahwa aturan hukum harus dihormati.
"Hukum negara-negara yang beradab adalah bahwa tidak ada seorang pun yang boleh main hakim sendiri, apalagi mengambil nyawa seseorang karena orang itu kebetulan tidak setuju dengan keyakinan atau pendiriannya soal isu tertentu," ujar James dalam komentarnya.
"Itulah mengapa kita memiliki undang-undang dan sistem peradilan untuk memastikan bahwa kita tidak kembali ke hukum rimba," ucapnya.
Ditegaskan oleh James bahwa pernyataan kontroversial Mahathir itu tidak mencerminkan sikap seluruh warga Malaysia.
"Komentar Mahathir tentang pembunuhan non-Muslim di Prancis adalah cerminan dari siapa dia sebagai pribadi," cetusnya.
"Itu bukan sifat warga Malaysia. Kita hidup dan mematuhi aturan hukum," imbuh James.
Cuitan Mahathir telah dihapus oleh pihak Twitter karena dianggap 'melanggar kebijakan tentang mengglorifikasi (mengagungkan) kekerasan'.(dtc)