Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Hingga September 2020 aktivitas ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) Sumatra Utara (Sumut) lewat terminal curah cair Pelabuhan Belawan masih lesu. Hal ini terjadi sebab kontrak kerja dengan buyer di luar negeri sudah berakhir dan belum diperbaharui.
Sejak Januari hingga September 2020 kata Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1, Mufthi Rakhman kepada medanbisnisdaily.com, Senin (2/11/2020), aktivitas ekspor CPO Sumut yang dikapalkan melalui terminal curah cair Pelabuhan Belawan sebanyak 2.031.130 ton. Jumlah ini turun sekitar 17,52 % dibandingkan periode serupa 2019 yang jumlahnya mencapai 2.462.685 ton.
Padahal kata Alung, demikian juru bicara pengelola pelabuhan terkemuka di luar Pulau Jawa itu biasa disapa, selama Januari – September 2019 aktivitas ekspor CPO Sumut lewat pelabuhan yang sama naik sekitar 17,43 % dibandingkan periode serupa 2018 yang berjumlah 2.096.973 ton.
Alung menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, komoditas CPO masih merupakan komoditas ekspor unggulan Sumut melalui Pelabuhan Belawan.”Hingga September 2020 sekitar 80 % ekspor Sumut adalah CPO” tutup Alung.
Terpisah Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumatra Utara (Kadinsu), Khairul Mahalli mengatakan, hingga September 2020 aktivitas ekspor CPO Sumut melalui Pelabuhan Belawan masih lesu. Ini terjadi karena kontrak kerja penjualan dan pembelian belum diperbaharui. Artinya, sejumlah kontrak kerja sudah jatuh tempo dan selesai masa berlakunya dan belum diperbaharui. “Selain itu krisis global juga menjadi pemicu lesunya ekspor CPO Sumut,” katanya.