Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada jajarannya supaya program perhutanan sosial bukan sekadar pemberian izin ke masyarakat. Menurut Jokowi, terpenting ialah pendampingan program lanjutannya.
Jokowi ingin, masyarakat memiliki kemampuan mengelola izin yang diberikan untuk masuk ke bisnis perhutanan sosial. Menurut Jokowi, bisnis perhutanan sosial tidak hanya agroforestry, tapi bisa masuk ke bisnis ekowisata hingga bio energi.
"Saya juga ingin mengingatkan perhutanan sosial bukan hanya sebatas izin ke masyarakat, mengeluarkan SK kepada masyarakat, tapi yang paling penting pendampingan program lanjutan sehingga masyarakat di sekitar hutan itu memiliki kemampuan betul me-manage, manajemeni SK yang diberikan yaitu untuk masuk aspek bisnis perhutanan sosial," papar Jokowi membuka rapat terbatas, Selasa (3/11/2020).
"Yang tidak hanya agroforestry tetapi juga bisa masuk bisnis ekowisata, bisnis agro silvo pastoral, bisnis bioenergi, bisnis hasil hutan bukan kayu ini banyak sekali, bisnis industri kayu rakyat. Semuanya sebenarnya menghasilkan, bisa mensejahterakan. Tapi sekali lagi, pendampingan ini sangat diperlukan," sambungnya.
Jokowi menuturkan, perhutanan sosial sudah berjalan 6 tahun. Dia mengatakan, dari target 12,7 juta hektar (ha) sampai 2024, hingga September 2020 ini tercapai 4,2 juta ha.
"Artinya kita masih memiliki sisa yang cukup banyak untuk bisa kita selesaikan di 4 tahun mendatang yaitu kurang lebih masih 8 juta lebih," ujarnya.(dtf)