Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Puluhan pemuda dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berunjuk rasa di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias. Mereka menyuarakan tentang pertanggungjawaban RSUD Gunungsitoli yang disinyalir kerap mengcovidkan pasien.
Namun demo GMNI tersebut berakhir bentrok dengan aparat Kepolisian Resort Nias yang berjaga-jaga di lokasi unjuk rasa. Dua orang dari massa GMNI mengalami luka-luka akibat benturan dari tindakan kekerasan pihak aparat keamanan.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Joko Puryanto meminta Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Nias, AKBP Wawan Iriawan meminta ma'af kepada masyarakat dan kepada GMNI atas tindakan kekerasan yang dilakukan anggota kepolisian Resort Nias terhadap mahasiswa yang sedang berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban RSUD Gunungsitoli atas penanganan Covid-19 yang diduga kerap mengcovidkan pasien.
"Kita minta Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan meminta maaf kepada masyarakat dan mahasiswa atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak buahnya kepada masa GMNI. Ya, dalam waktu 1 x 24 jam," kata Joko yang dihubungi, Selasa (3/11/2020)
Selain itu, pihaknya juga mendesak Kapolres Nias segera menindak anggotanya yang melakukan tindakan kekerasan berupa pemukulan kepada mahasiswa saat unjulk rasa itu.
Menurut Joko Puryanto, jika tidak, masa GMNI, kelompok cipayung beserta aktivis lainnya akan menurunkan aksi demo yang besar ke Mapolres Nias.
Joko mengatakan, demo yang dilakukan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) terkait masalah pertanggungjawaban RSUD Gunungsitoli yang disinyalir kerap mengcovidkan pasien. Pertanggungjawaban terhadap pasien Covid-19 yang meninggal, anggaran Covid-19 dan desakan dievaluasi Direktur RSUD Gunungsitoli dr Julianus Dawolo.
Namun, aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias tersebut berakhir bentrok dengan aparat keamanan yang berjaga-jaga dari Polres Nias.
2 orang masa GMNI mengalami luka berdarah diungkap Joko Puryanto. "Mereka sudah dilarikan di rumah sakit untuk perobatam dan pengambilan visum," katanya.
Kepala Kepolisian Resort Nias, AKBP Wawan Iriawan yang dihubungi medanbisnisdaily.com melalui Paur Subbag Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen F. Hulu belum bisa berkomentar terkait masalah ini.
Selain unjuk rasa di depan Dinas Kesehatan, pemuda GMNI juga berorasi di kantor Bupati Nias dan DPRD menyuarakan hal sama.