Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Diego Maradona harus menjalani operasi. Hasil pemindaian menemukan adanya gumpalan darah di otak legenda sepakbola Argentina itu.
Maradona dioperasi di klinik Olivos, Ipensa Sanatorium di La Plata, Argentina, Selasa (3/11/2020) waktu setempat. Tindakan tersebut diambil setelah hasil CT scan menemukan adanya hematoma subdural.
Hematoma subdural adalah kumpulan darah di permukaan otak, tepatnya di antara dua lapisan pelindung otak, yakni dura mater dan arachnoid. Penyebab gumpalan darah biasanya muncul akibat benturan atau pukulan keras di kepala.
"Pasti kepalanya terbentur dan tidak menyadarinya, itu bisa terjadi setelah pil yang dia minum untuk insomnia. Para petugas medis mengatakan kepada saya bahwa ini bukan operasi yang berisiko dan dia akan menjalani operasi malam ini," kata manajer Maradona, Stefano Ceci, kepada Radio Kiss Kiss.
Operasi diawasi oleh dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque. Banyak orang yang berkumpul di rumah sakit untuk menanti hasil operasi Maradona, yang pada akhirnya tim medis terpaksa menutup akses.
"Saya menjelaskan kepadanya dan dia terlihat sangat tenang. Ini operasi berkelanjutan," kata Luque yang dikutip dari Marca.
Diego Maradona sebetulnya dalam kondisi terlihat sehat saat pertama masuk rumah sakit. Hal itu diutarakan oleh Dokter Federasi Sepakbola Argentina (AFA), Donato Villani.
"Saya melihatnya di klinik dan dia baik-baik saja. Ini adalah operasi berkelanjutan dan seharusnya tidak ada masalah. Ini adalah hematoma, yang harus dikeringkan dan dibuang untuk mencegah pertumbuhannya agar tidak merusak otak," kata Villani.
Di masa lalu, Maradona kerap bermasalah dengan kesehatan. Pada 2005 dia pernah menjalani operasi untuk menurunkan obesitas atau kelebihan berat badan.
Legenda klub Napoli itu juga pernah menjalani operasi mata pada 2013. Lalu 2015, dia sempat menjalani operasi di bagian perut karena pendarahan.(dts)