Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdauly.com-Gunungsitoli. Demo puluhan pemuda dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias, menuntut pertanggungjawaban RSUD Gunungsitoli yang disinyalir kerap mengcovidkan pasien, Selasa (3/11/2020), berujung bentrok dengan aparat Kepolisian Resort Nias. Insiden tersebut melukai 2 orang massa GMNI.
Ketua GMNI Nias, Joko Puryanto Mendrofa kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (4/11/2020), menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Ia menyebutkan, saat demo berlangsung, pihak keamanan yang mengawal jalannya unjuk rasa tidak memberikan ruang kepada GMNI untuk mendesak pihak Dinas Kesehatan dalam menjawab aspirasi GMNI.
Dijelaskan Joko, secara spontanitas saat berorasi pihak polisi menarik dan menggambil salah seorang peserta aksi dan di bawa ke mobil polisi. "Karena menghindar, makanya pihak kepolisian melakukan tindakkan refresif," katanya.
BACA JUGA: Demo Massa GMNI di Nias Bentrok dengan Polisi, 2 Orang Luka-luka
Pasca Demo Bentrok, Massa GMNI dan Kelompok Cipayung akan Geruduk Mapolres Nias
Ia menegaskan, GMNI menuntut pelaku tindakkan kekerasan tersebut untuk diproses secara hukum. "Pelaku wajib di ukum secara adat, dan norma yang berlaku," harap dia.
Paur Subbag Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen F Hulu mengatakan, massa memaksakan kehendak untuk masuk ke dalam Kantor Dinas Kesehatan Nias untuk meminta bertemu Kadis dan Direktur RSUD Gunungsitoli.
Yadsen Hulu menjelaskan, polisi di lapangan sudah memberitahukan ke pendemo bahwa Kadis Kesehatan Nias dan Direktur RSUD Gunungsitoli tidak berada di tempat. Namun karena ada desakan menolak sampai lepas pintu pagar kantor sehingga tak terkendali akhirnya chaos. "Bisa kita lihat ada sebelah pagar yang lepas dan jatuh," ungkap Iptu Yadsen Hulu.