Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi membuka kegiatan Sapa Pedagang, di Pusat Pasar Kota Medan, Rabu (4/11/2020) sekaligus menyambut peringatan ke-59 Hari Ulang Tahun (HUT) PT Bank Sumut.
Gubernur Edy menyampaikan bahwa kemudahan bertransaksi non tunai menjadi satu keniscayaan di masa sekarang, dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada. Sebab akan melahirkan kenyamanan dalam transaksi jual beli tanpa pembeli harus membawa uang tunai ke dalam pasar.
"Inilah pengembangan modernisasi menggunakan digitalisasi yang dikembangkan oleh Bank Sumut. Jadi ini bukan karena Covid-19, meskipun implikasinya (kondisi pandemi) kepada keadaan ekonomi," kata Gubernur.
Namun dengan model transaksi non tunai, akan mendukung upaya menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi. Diantaranya menjaga jarak dan tidak bersentuhan langsung. Hanya menggunakan ponsel pintar melalui e-banking dan sejenisnya untuk bertransaksi. Termasuk juga memudahkan pembeli untuk memesan dan dapat diantar ke tempat tujuan melalui layanan daring yang saat ini banyak digunakan masyarakat.
"Kalau dia menggunakan e-banking, tentu akan lebih mudah. Jadi dia (pembeli-red) tidak perlu datang ke pasar sudah bisa. Melalui aplikasi, kita beli dan diantar oleh ojek (daring). Dan semua bisa berlaku," kata Edy.
Jadi di masa adaptasi kebiasaan baru ini, laju perekonomian bisa tetap berjalan dan bahkan ditingkatkan melalui sistem daring tanpa harus membawa uang tunai atau bahkan tanpa harus datang ke pasar. Selain itu, kemudahan lainnya adalah untuk pedagang. Mereka tidak perlu meninggalkan atau menutup toko jika harus membayar kewajiban seperti pajak, retribusi dan lainnya.
"Ini memang harus sudah ada. Karena itu kami berharap Bank Sumut terus mengembangkan inovasi seperti digitalisasi transaksi ini. Dengan begitu, Sumatra Utara akan lebih bermartabat," pungkasnya.
Direktur Utama PT Bank Sumut, Muhammad Budi Utomo, mengatakan, program digitalisasi transaksi seperti untuk pedagang pasar ini bertujuan untuk membangkitkan denyut perekonomian Sumut. Ini juga sejalan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah pusat dalam rangka mengembalikan perekonomian masyarakat yang jatuh di masa pandemic Covid-19 sejak Maret lalu. Karena itu, langkah ini akan dilanjutkan ke sektor lain yang belum terlayani oleh akses perbankan seperti UMKM.
"Kami juga berupaya memberdayakan para pedagang pasar di masa pandemi ini dengan menyediakan akses permoalan yang mudah melalui program unggulan Bank Sumut yaitu KUR Super Mikro. Juga ada digitalisasi pasar dengan menyediakan produk perbankan yang dapat memenuhi kebutuhan transaksi pedagang pasar maupun masyarakat untuk memiliki rekening dengan saluran jaringan Bank Sumut," katanya.
Begitu juga dengan pemerintah daerah (kabupaten/kota), kata Budi Utomo, pihaknya berharap digitalisasi pasar diharapkan dapat membantu meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi dan pajak yang kini telah dapat dilakukan melalui rekening Bank Sumut. Termasuk pengembangan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai yang telah mendapat izin OJK, e-Commerce, Qris serta Pojok UMKM.
Bank Sumut juga menjadi satu bank penerima penempatan dana PEN dengan total nilai total penempatan sebesar Rp 1 triliun.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan dana tersebut menjadi dua kali lipat, yang akan ditujukan untuk sektor ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Begitu juga per 2 November 2020, Bank Sumut telah merealisasikan dana PEN sebesar Rp 301 miliar kepada lebih dari 1968 debitur," kata Budi.
Program Sapa Pasar ini, kata Budi, akan dilanjutkan ke pasar yang lainnya seperti yang dilakukan saat ini antara Bank Sumut dengan PD Pasar Kota Medan.
Pjs Wali Kota Medan, Arief S Trinugroho, yang juga hadir di tempat itu, menyampaikan dukungannya terhadap teknologi transaksi digital Bank Sumut. Karena itu, melalui PD Pasar selaku BUMD pengelola pasar di Kota Medan, pihaknya akan melakukan perbaikan fasilitas dan pelayanan di pasar-pasar yang ada, agar kemudahan yang telah diciptakan, diikuti kenyamanan berbelanja bagi masyarakat denga harapan antusis warga mengunjungi pasar semakin tinggi.
Sementara mewakili pedagang di pusat pasar, Masliana Siregar, mengaku senang dan bangga. Karena selain diberikan perhatian oleh Bank Sumut, juga berkesempatan bertemu Gubernur, (Pjs) Wali Kota dan pejabat lainnya. Sebagai pedagang kain songket, dirinya merasa terbantu dalam hal memenuhi kewajiban seperti listrik, air, retribusi dan lainnya tanpa harus meninggalkan tokonya.
"Jadi para petugas (Bank Sumut-red) juga memberikan solusi kebutuhan kepada kami. Kami berharap Bank Sumut kedepan semakin maju dan menjadi tuan rumah di Sumut," sebutnya.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur juga menyerahkan bantuan kredit kepada sejumlah pedagang secara simbolis, membuka tirai "Sapa Pedagang Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional" di lokasi Pusat Pasar, menyaksikan langsung penggunaan aplikasi transaksi digital dari Bank Sumut serta berkeliling di pusat pasar sekligus membeli beberapa barang dengan mencoba transaksi digital tersebut.
Pada acara tersebut, hadir diantaranya Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat; Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori; Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution dan pejabat lainnya.