Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Yoghi Tri Herlambang (7), Nizam Aufah Reza (7), dan Alfisah Zahra (7) perempuan, yang hilang secara misteri sejak Minggu 18 Oktober 2020 lalu saat bermain dikawasan perkebunan kelapa sawit Tanjung Keliling Dusun Naman Jahe, Desa Pulka, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Ratusan orang paranormal, sesepuh pemilik ilmu lelembut, dan pawang yang ada di Langkat, paranormal serta orang pintar dengan pandangan gaib dari berbagai daerah di luar Langkat, seperti dari Nias, Tanjung Morawa dan Pulau Jawa juga sudah turun ke Salapian, melibatkan diri secara sukarela untuk menelisik keberadaan 3 bocah malang itu.
Bahkan, ribuan orang dari berbagai elemen juga melibatkan diri. Aparat TNI/Polri, BPBD, SAR dan anjing pelacak dari tim Satwa Polda Sumatera Utara juga diturunkan untuk mendeteksi jejak ketiga bocah malang itu, namun belum membuahkan hasil hingga Sabtu (7/11/2020). Polisi sempat menghentikan pencarian di hari ke 14, karena lokasi tempat 3 bocah bermain itu terlalu ramai warga berkerumun.
"Penghentian pencarian bersipat sementara untuk menghindari berkerumun/menerapkan Protokol Kesehatan, namun personil Polsek Salapian dan Polres Langkat tetap memantau dan terus mencari tau jejak anak hilang. Kita tidak mau berspekulasi untuk mengarah ke pidana, karena tidak ada bukti," sebut Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga, belum lama ini.
Pantauan medanbisnisdaily.com di Dusun Pulka Desa Naman Jahe, saat ini, lokasi pencarian 3 bocah hilang itu sep. Hanya beberapa orang paranormal dan kerabat dari 3 bocah malang itu menelusuri danau Pulka yang berada di seputaran anak bermain. Orang tua dari ketiga bocah hilang itu terus berdoa, bermohon kepada Tuhan, berharap anak mereka kembali atau ditemukan.
"Sudah banyak kerabat yang memiliki penerawangan tinggi, tetapi belum, dan tidak ada menunjukkan keberadaan bocah itu. Kita turun sipatnya sukarela, kemanusiaan," sebut Rudi D, salah seorang paranormal asal Babalan, Langkat, Sabtu (7/11/2020).
BACA JUGA: 3 Bocah Hilang di Langkat, Petunjuk Paranormal Gali Timbunan Tanah, Hasilnya?
Ketiga ditanya, kemungkinan penculikan, dirinya hanya menduga, tetapi sulit membuktikannya. Karena tidak satu pun yang mengetahui ke mana arah, ataupun hilangnya tiga bocah itu.
Ferdi dan Alamsyah, kerabat dan keluarga dari 3 bocah hilang itu berharap, semoga Allah menunjukkan keberadaan anak-anak yang belum ditemukan. "Hanya mukzizat Allah lagi yang kami harapkan, usaha dan ikhtiar dari banyak kalangan sudah dilakukan. Kami bermohon padaMu Ya Allah," harap mereka.
Sebelumnya, Masdi, selaku Kepala Dusun VI Pulka Desa Naman Jahe Kecamatan Salapian, membuat laporan ke polisi tentang 3 bocah di Dusunnya hilang Minggu 18 Oktober 2020 lalu.
Keterangan para saksi, yakni Dedi Hartoyo (35), Nanda Pradinata (26), keduanya Satpam PT LNK Kebun Tanjung Keliling, Nur Alam (50) operator eskapator/backhu, Randi (17) kernet backhu dan Epi (20) warga Dusun Rante Betul Desa Naman Jahe. Minggu 18 Oktober 2020 jam 10.00 WIB, mereka mengatakan, ketiga anak yang hilang sempat melihat alat berat eskapator yang sedang bekerja mencuci parit batas. Sekira jam 10.30 WiB eskapator berhenti bekerja dan pindah lokasi (roling) berjarak ± 1 KM, para saksi melihat anak tersebut bermain prosotan di bekas timbunan tanah sekitar jam 11.00 WIB.
Sedangkan saksi Epi melihat ketiga anak tersebut bermain di dekat pos palang kembar Areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling sekira jam 14.00 WIB/hari Minggu.
Danau Pulka di Salapian, Kabupaten Langkat, salah satu lokasi ritual para paranormal mendapatkan petunjuk keberadaan 3 bocah hilang.