Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Uskup Agung Medan Emeritus, Mgr Anicetus BA Sinaga tidak hanya seorang rohaniawan Katolik. Dia juga dikenal sebagai budayawan Batak yang banyak menerbitkan buku tentang budaya Batak. Yang paling fenomenal bukunya dan selalu dijadikan rujukan oleh penulis buku Batak hingga saat ini adalah "The Toba-Batak High God: Trancendence And Immanence".
Di buku ini, Anicetus menuliskan sistem dan substansi keyakinan orang Batak terhadap pencipta, Sang Kuasa. Meski ketika itu menjadi pemimpin umat Katolik di Keuskupan Agung Medan, religiusme Batak pemilik nama lengkap Anicetus Bongsu Antonius Sinaga ini tetap setara dengan keyakinannya sebagai umat Katolik. Tidak heran, sebab Anicetus sebagaimana diakuinya di berbagai wawancara media dan dalam sejumlah bukunya adalah berasal dari keluarga parmalim, yakni pemeluk ugamo malim (agama orang Batak).
Ikon budaya itu juga menjadi ciri khasnya bila memimpin ibadah di gereja. Dalam banyak kesempatan memimpin ibadah itu, ia kerap mengenakan pakaian imam yang berpadu dengan simbol-simbol Batak. Ia juga mendorong musik gereja memadukan unsur gondang, terutama dalam perayaan besar.
Kentalnya jiwa Batak dalam diri Anicetus itu pun diakui budayawan Batak generasi sesudahnya. Seperti dikisahkan Thompson kepada medanbisnidaily.com, Minggu (8/11/2020)
"Saya dua kali melihat dan mengikuti upacara mangalahat horbo di Samosir dan dipimpin oleh Ompung Uskup (Anicetus-red). Pertama di Batu Hobon pada tahun 2010 dan di Tuktuk pada 2013. Beliau memimpin upacara sebagaimana bisa dibayangkan seperti Parbaringin, pendeta upacara kuno Batak di Toba. Namun dengan suasana inkulturatif, beliau dapat menjelaskan tindak dan makna universal upacara yang waktu itu dilihat banyak orang dari berbagai latar belakang," kata Thompson.
Ompung Uskup, sambung Thompson juga menjadi narasumber untuk perancangan proyek untuk kemajuan budaya dan pariwisata di Samosir. Selain itu, perhatiannya banyak tercurah untuk budaya Nias selama menjadi Uskup Sibolga, kata Thompson yang baru saja menerbitkan buku Sisingamangaraja Pemersatu Batak di Toba yang juga mengacu kepada buku-buku Anicetus.
Sebagaimana diberitakan Anicetus meninggal dunia di RS Elisabeth Medan, Sabtu sore (7/11/2020) dikarenakan sakit.
Wikipedia mencatat, Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFM Cap. adalah Uskup Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Agung Medan periode 12 Februari 2009 hingga pensiun pada 8 Desember 2018. Ia ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 13 Desember 1969.
Ia lahir 25 September 1941, di Kabupaten Simalungun. Pendidikan Katholieke Universiteit Leuven. Diahbiskan sebagai imam pada 13 Desember 1969; (50 tahun, 283 hari), ditaahbiskan sebagai uskup 6 Januari 1981; (39 tahun, 259 hari) oleh Paus Yohanes Paulus II.