Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Komunitas perempuan Boru Toba Marsada(BOTOMA) di Wilayah Kabupaten Toba mendeklarasikan diri sebagai organisasi pembela kaum perempuan dan anak-anak yang membutuhkan perhatian sehingga terhindar dari berbagai bentuk kekerasan.
Ketua Panitia Pengukuhan Boru Toba Marsada, Rini Sitorus dalam laporannya mengatakan bahwa pembentukan organisasi sudah dimulai tahun lalu yang memiliki satu persepsi memajukan kaum perempuan di berbagai lini secara khusus menjadikan wadah menjadi sarana komunikasi antar perempuan.
"Kegiatan sudah dimulai dengan melaksanakan program senam zumba, chek kesehatan dan penyuluhan HIV dan AIDS bersama masyarakat," ujar Rini Sitorus, Minggu(8/11/2020) di Restoran Sinar Minang di Balige.
Ia menjelaskan terbentuknya organisasi perempuan BOTOMA di Kabupaten Toba bukan untuk mendukung politik yang saat ini bersamaan akan terselenggara di daerah itu.
"Organisasi ini lahir untuk kaum perempuan yang bersatu secara independen," sebutnya.
Dewan Pembina dan Penasehat Renta Junita Simangunsong dan Marienta Tobing membacakan sekaligus melantik pengurus Kabupaten dan Kecamatan 'Botoma' untuk periode Tahun 2020-2025.
"Untuk ketua Boru Toba Marsada Kabupaten Toba Periode Tahun 2020-2025 adalah Rosanna Napitupulu, Sekretaris Natalia Hutajulu dan Bendahara Rentina Sembiring," sebutnya berharap apa sebagai visi dan misi organisasi hendaknya dijalankan secara baik sehingga membanggakan kaum perempuan.
Ketua BOTOMA terlantik Rosanna Napitupulu dalam sambutannya mengatakan bahwa organisasi Botoma memiliki tujuan yang kuat sehingga sesama perempuan mendapat hak sama disetiap kehidupan baik secara organisasi maupun kegiatan serta turut berperan melayani anak-anak yang kurang giji maupun pencabulan anak.
"Kegiatan positif akan dilaksanakan setiap bulan baik berupa pemberian bantuan kepada anak-anak maupun pelayanan jenis pendidikan dan sosial lainnya kepada masyarakat di Kabupaten Toba," unkapnya.
Penasehat BOTOMA, Marieta Tobing berharap atas adanya organisasi BOTOMA di Tobasa hendaknya tidak ada lagi terjadi pencabulan, KDRT maupun diskriminatif terhadap kaum perempuan yang belakangan ini cukup meningkat di daerah itu.
"Marilah kita sebagai perempuan maju untuk membela kaum lemah terkhusus anak-anak maupun kaum ibu sehingga sejajar dengan yang lain," katanya.
Mewakili orang tua di Kabupaten Toba, Robert Kempes Pardede menyampaikan rasa bangganya atas baru kalinya terbentuk komunitas khusus untuk kaum perempuan yang bersifat independen dengan tujuan mensejahterakan anak-anak tanpa ada kaitan dengan politik.
"Semoga loyalitas yang tentu akan diikuti dengan suka maupun duka bisa berjalan dengan penuh semangat karena tidak mendapat imbalan namun rasa sosial yang akan dicurahkan kepada masyarakat," ucapnya penuh bangga dan berharap kedepan tidak adalagi terjadi bentuk-bentuk kekerasan kepada kaum perempuan karena BOTOMA sudah berdiri.
Acara pelantikan pengurus organisasi Boru Toba Marsada(Botoma) juga dirangkai pemberian bantuan kepada anak-anak kurang giji dari berbagai kecamatan berupa uang transport dan vitamin oleh pengurus.
Hadir dalam pelantikan pengurus organisasi Boru Toba Marsada(Botoma) selain orang tua dan penasehat maupun pembina juga hadir Mastiani Sirait dan Tim Kesehatan dan Sosial sebagai mitra kerja BOTOMA kedepan dan masing-masing memberi sambutan.