Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Saat Joe Biden menggungguli suara Donald Trump dalam pilpres Amerika Serikat (AS), pasar keuangan termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah menguat tajam. Rupiah saat ini bahkan sudah dikisaran 14.250-an/dolar AS. Sementara IHSG naik dan mencapai titik tertinggi di pekan kemarin di level 5.353,53. Kinerja IHSG dan rupiah sama-sama mengalami penguatan seiring pasar yang menyambut baik keunggulan Joe Biden sebelumnya.
Namun, bagaimana kondisi pasar keuangan di pekan ini? Menurut analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, tren naik di pasar keuangan bisa saja terhenti. "Karena keunggulan Joe Biden sudah diantisipasi oleh pelaku pasar jauh hari sebelumnya. Sehingga di pekan ini, pasar keuangan bisa saja mengalami koreksi atau stabil tidak beranjak jauh dari posisi sebelumnya," katanya, Minggu (8/11/2020).
Gunawan mengatakan, pelaku pasar akan kembali pada realita, dimana pasar akan sangat menanti sentimen-sentimen ekonomi yang menjadi fokus perhatian selanjutnya. Termasuk kerangka kebijakan yang akan diambil oleh Joe Biden. Selain itu, mengingat kenaikan IHSG yang sudah terjadi cukup signifikan, pelaku pasar bisa saja merealisasikan keuntungan yang didapat sejauh ini.
"Jadi memang ada indikasi kemungkinan IHSG mengalami koreksi yang bisa saja memicu terjadinya penurunan kinerja indeks saham. Jadi saya menilai kemenangan Biden yang secara resmi sudah diumumkan, justru sangat potensial memicu terjadinya koreksi. Dan pelaku pasar harus berhati-hati," katanya.
Gunawan menambahkan, ada rumus yang dipegang pelaku pasar saham sejauh ini yakni Buy on Rumor, Sell on News. Artinya, pelaku pasar akan membeli saham saat ada rumor yang menguntungkan. Nah saat Biden diperkirakan menang, disaat itu pelaku pasar mengakumulasi saham. Begitu sudah menguntungkan pelaku pasar akan menjualnya.