Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Joe Biden menjadi presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Pria kelahiran tahun 1942 tersebut kini berusia 77 tahun.
Dikutip dari NBC News, meskipun usianya tak lagi muda, Joe Biden dilaporkan dalam kondisi yang fit untuk menjalani tugas kepresidenan. Berdasarkan catatan medis Dr Kevin O'Connor dari The George Washington University ia dideskripsikan sehat dan kuat.
"Sehat, kuat, pria berusia 77 tahun, yang cocok untuk berhasil menjalankan tugas Kepresidenan termasuk mereka sebagai Kepala Eksekutif, Kepala Negara, dan Panglima Tertinggi," sebut Dr Kevin O Connor.
Belum ada perubahan penting yang baru dalam riwayat medis Joe Biden berdasarkan catatan medis sebelumnya saat menjabat sebagai Wakil Presiden.
Biden kala itu sempat menghadapi kondisi aneurisma otak di akhir 1980-an tetapi berhasil sembuh. Kondisi Joe Biden bahkan sempat buruk oleh trombosis vena dalam emboli paru.
Obat-obatan yang dikonsumsi Joe Biden
Namun, O Connor menyatakan tidak ada ancaman serius pada kesehatan Joe Biden dan kondisinya cukup terkendali. Joe Biden mengonsumsi obat pengencer darah dan obat refluks asam, kolesterol, serta alergi musiman.
John Torres, koresponden medis NBC News, menyebut refluks asam terkadang dapat menyebabkan suara serak. Hal ini terlihat dalam beberapa kali penyampaian Biden saat kampanye.
Gaya hidup sehat Joe Biden
O Connor dokter Biden sejak 2009, menyebut Joe Biden menjalani gaya hidup sehat. Joe Biden tidak merokok, tidak minum alkohol, dan rutin berolahraga.
"Setidaknya lima hari per minggu," sebut O'Connor.
Kekhawatiran Joe Biden tak cukup sehat untuk tugas kepresidenan di usia tua
Tak sedikit yang mempertanyakan apakah Joe Biden cukup sehat untuk menjalani tugas kepresidenan secara mental atau pun fisik. Hal ini berkaitan dengan usianya yang sudah cukup tua.
Namun, O'Connor tidak menyebutkan adanya gangguan. Ia menyatakan bahwa kondisi fisik maupun mental Biden normal.
"Saraf kranial dan fungsi vestibularnya adalah normal," pungkasnya.
Risiko penurunan kognitif di usia tua
Dikutip dari Web MD, sebuah makalah akademis dari American Federation for Aging Research menyebutkan Joe Biden memiliki peluang bertahan di masa jabatan pertama 79 persen dan jabatan kedua 70 persen. Namun Richard Dupee, MD, chief of geriatrics di Tufts Medical Center menyebut tentu ada peningkatan risiko kesehatan yang muncul seiring bertambahnya usia.
"Terutama risiko penurunan kognitif," sebut Dupee.
Di atas usia 65 tahun, risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer atau demensia vaskular meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun. Demensia memengaruhi satu dari 14 orang berusia di atas 65 tahun dan satu dari enam orang di atas 80 tahun.
"Tetapi ada hal-hal yang membuat orang berisiko, terutama untuk demensia vaskular, yang terjadi ketika tidak ada cukup darah yang masuk ke otak. Itu termasuk merokok, kelebihan berat badan, kurang olahraga, dan diabetes," lanjutnya.
"Jika ada masalah gaya hidup yang akan meningkatkan risiko demensia vaskular baginya, kami akan tahu itu. Sepertinya bukan itu masalahnya," kata Dupee menekankan.(dth)