Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Realisasi ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) pada periode September 2020 jeblok 10,8% menjadi 34.351 ton dibandingkan Agustus 2020 sebanyak 38.182 ton. Dibandingkan volume tahun sebelumnya (yoy) juga masih mengalami penurunan menjadi 275.249 ton dari Januari-September 2019 sebanyak 308.847 ton.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan, dari total volume penjualan September sebesar 37.868 ton, sekitar 91% diekspor dan sisanya 9% dijual secara lokal.
"Volume penjualan ini juga menurun 10,04% dibandingkan bulan Agustus sebesar 38.182 ton. Penyebab utamanya adalah keterbatasan bahan baku," katanya, Senin (9/11/2020).
Keterbatasan bahan baku ini, kata Edy, mengakibatkan buyer panik hingga memicu peningkatan harga di pasar global. Keterbatasan pasokan bahan baku ini terjadi karena gangguan hujan hampir di semua sentra produksi karet.
Edy mengatakan, Jepang kembali menjadi tujuan ekspor utama karet Sumut setelah Juni-Agustus 2020 didominasi Cina.
Pada September 2020, karet Sumut diekspor ke 36 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama berkontribusi 70,83% yakni Jepang sekitar 18,64%, Amerika Serikat (AS) sekitar 12,48%, Cina sekitar 12,05%, India sebesar 11,0%, Turki sekitar 9,28% dan Brasil sekitar 7,38%.