Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Masyarakat Kota Balige menilai kehadiran pembangunan Pelabuhan Balige di Balige, Kabupaten Toba, akan berdampak positif mengubah daerah itu sebagi destinasi wisata, juga menjadi pusat perdagangan hasil bumi di Tapanuli.
"Pertama harus kita sadari kehadiran bangunan Pelabuhan Balige yang bentuknya jauh lebih elegan dari bangunan sebelumnya sehingga kedepan sarana itu akan dipergunakan banyak orang khususnya pedagang," ujar Ridwan Simangunsong, Rabu (11/11/2020) di Pelabuhan Balige.
Ia mengatakan, kehadiran pelabuhan yang bangunannya tertata rapi sehingga bisa disinggahi Kapal Motor(KM) Porapora melayani penyebrangan Pangururan-Balige secara pasti selain untuk kunjungan wisata juga hasil bumi dari Samosir akan semakin banyak dijual ke Pasar Tradisional Balige.
"Letak Kota Balige cukup strategis di Kawasan Tapanuli baik ke Kota Medan maupun ke Kota Sidimpuan tentu dengan alasan itu toke (pengumpul) akan meningkat di Balige," sebutnya.
Senada disampaikan Risma Panjaitan, sebagai masyarakat dan pedagang kecil sangat bersyukur atas kehadiran bangunan Pelabuhan Balige karena secara otomatis kunjungan warga mempergunakan pasilitas penyebrangan akan meningkat.
"Biar bagaimanapun dampaknya banyak apakah itu kunjungan wisata maupun perdagangan. Atas dasar itu secara pasti barang dagangan bentuk apapun disekitar pelabuhan turut menjadi sasaran termasuk kedai kopi, becak maupun rumah makan," ucapnya.
Pimpinan Perusahaan PT Hari Jadi Sukses, Betman Sianipar melalui pengawas lapangan, Ilham membenarkan bahwa pembangunan Pelabuhan Balige peruntukannya mendekatkan Balige-Pangururan dengan kapal penyebrangan KM Porapora.
"Bangunan pelabuhan ini didesain sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagaimana pengunjung atau wisatawan datang lebih banyak untuk melihat bagaimana keindahan Danau Toba. Juga dalam bentuk pasilitas yang dimiliki pelabuhan sudah ditata sebaik mungkin sehingga kapal apapun bisa sandar termasuk juga kapal motor rakyat," katanya.
Menurut Ilham yang juga didampingi Supervisi Consultan dari PT Bonafindo Consultant, Wandar menjelaskan bahwa target penyelesaian bangunan layak sandar KM Porapora adalah Desember Tahun 2020 bersamaan dengan angkutan Natal dan Tahun Baru.
"Untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan sudah diupayakan menambah jumlah tenaga kerja dari 60 orang menjadi 70-80 orang. Juga menjaga situasi musim hujan upaya serupa dilakukan mengadakan tenda-tenda kerja sehingga tidak terkendala masa waktu," terangnya.
Menurut Pengawas sekaligus pengembang dari PT Hari Jadi Sukses bahwa keberadaan Pelabuhan Balige sudah didesain sesuai dengan kultur daerah serta keberadaan berbagai pasilitas termasuk tempat kapal motor baik KM Porapora maupun KM Rakyat didukung dengan pasilitas parkir yang cukup memadai.
"Hasilnya bisa rampung hingga tahun 2021. Setelah rampung kami yakin akan terjadi seperti yang diharapkan masyarakat terjadi peningkatan pendapatan di sekitar pelabuhan," terangnya.
Disampaikan oleh Ilham, Pembangunan Pelabuhan Balige sumber dana dari Kementrian Perhubungan Direktorat Perhubungan Darat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Provinsi Sumatera Utara Nomor Kontrak PL.107/13/PPK.II/BPDT-II/VI/SP/Balige/2020 PT Hari Jadi Sukses masa kerja 203 hari, nilai kontrak Rp 43,4 miliar dan Konsultan Supervisi PT Bonafindo Consultant.