Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Pemerintah Kota Tebing Tinggi terus berupaya dalam rangka program pemulihan ekonomi masyarakat Kota Tebing Tinggi yang terdampak akibat Pandemi Covid-19, melalui inovasi dan pembinaan usaha terus digalakkan untuk membangkitkan daya beli di masyarakat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan, saat pemberian bantuan bibit ikan dan bibit pohon, Rabu (11/11/2020) di Jalan Griya Bulian Indah, Kelurahan Pinang Mancung, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi. Kegiatan ini merupakan stimulan dalam rangka penambahan pendapatan masyarakat.
"Kegiatan pembagian bibit ikan dan penaburan bibit ikan di drainase utama di Kampung Bulian ini memang kita programkan dalam rangka, salah satu kaitannya pemulihan ekonomi masyarakat didaerah ini khususnya dimasa pandemi Covid-19," ucap Umar Zunaidi.
Kita ketahui akibat pandemi Covid-19 banyak sekali masyarakat yang terdampak ekonominya karena berkurangnya pembeli dari produk-produk mereka dan tentunya sebagai pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mereka harus bergeliat dan kreatif untuk mendapatkan peluang-peluang baru, kata walikota.
Untuk itu, Pemerintah Kota Tebing Tinggi menyatakan bahwa, kita harus melakukan satu upaya yaitu menanam benih ikan secara komunitas. Selain itu memberikan bantuan bibit jambu madu kepada masyarakat untuk ditanam di pemukiman mereka agar daerah ini menjadi klaster buah-buahan khususnya jambu madu.
Umar Zunaidi menganggap bahwa klaster buah-buahan seperti ini menjadi sangat baik, karena dapat melindungi masyarakat daerah ini dari lingkungan yang tidak sehat, sekaligus menjadikan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis kepada masyarakat.
"Nantinya mungkin kalau ini sudah berhasil 3 tahun mendatang kampung ini berubah namanya menjadi 'Kampung Jambu Madu', itu yang kita harapkan," ujar walikota.
Terkait seberapa dampak pandemi Covid-19 bagi daerah ini, walikota menyampaikan secara langsung bisa dilihat dari daya beli masyarakat yang berkurang sampai dengan sekitar 60 persen.
"Berkurangnya daya beli masyarakat karena kita tahu Kota Tebing Tinggi ini kota jasa dan perdagangan, dimana jasa dan perdagangan ini sangat mengandalkan kepada orang yang berlalu-lalang di Tebing Tinggi, terutama yang menuju daerah wisata Parapat atau Danau Toba," jelas Umar Zunaidi.