Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Dairi. Proyek pengadaan air minum di Dusun III Sikunihan 1, Desa Pegagan Julu II, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi dikeluhkan warga. Pasalnya sejak dibangun pada tahun 2018 sampai sekarang tak berfungsi.
Padahal proyek yang dibangun dengan anggaran sekitar 260 juta yang bersumber dari Dana Desa tersebut sangat dibutuhkan warga untuk memenuhi kebutuhan air minum dan lainnya.
Pantauan wartawan di lokasi, ada 3 titik bangunan bak penampung air, namun semuanya tak berfungsi dan pipa yang menghubungkan sumber air dengan bak penampung juga sudah mengalami kerusakan.
“Sejak dibangun bak penampungan air tidak bisa dipakai, karena tidak ada airnya," kata Marga Silalahi dan Boru Sijabat, Jumat (13/11/2020).
Disebutkan keduanya, saat akan dibangun pihak pemerintah desa juga tidak ada musyawarah dengan warga sekitar. Tiba-tiba saja bak itu dibangun, warga semula sangat senang dan gembira dengan dibangunan fasilitas air bersih.
“Namun, setelah selesai dibangun sampai sekarang air tidak pernah kami lihat mengalir,” sebut keduanya.
Ketika ditanya mengapa airnya tidak mengalir Silalahi mengatakan, sumber mata airnya lokasinya terlalu curam, sehingga air yang akan dialirkan menggunakan pipa tidak bisa naik.
“Pipa untuk mengalirkan air sekarang juga sudah rusak dan tidak berada di tempatnya lagi,” ujarnya.
Warga berharap agar bangunan bak penampungan air bersih bisa difungsikan, agar dana untuk pembangunannya tidak cuma-cuma.
Sementara ketika ditanya dari mana air bersih yang digunakan warga sekarang ini, mereka mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga secara swadaya membeli pipa untuk mengalirkan air dari sumber mata air lain sampai ke rumah-rumah mereka.
Kepala Desa Pegagan Julu II, Hisar Matanari ditemui dikantornya, membantah keluhan yang disampaikan warga.
Disebutkannya kalau bangunan pengadaan air bersih tersebut pernah mengalir beberapa bulan, namun karena ada bencana alam pipa untuk mengalirkan air mengalami kerusakan.
“Waktu selesai dibangun dan timbang terima dengan pihak Inspektorat airnya mengalir, Tapi karena ada bencana alam pipanya rusak dan airnya tidak mengalir lagi,” terang Hisar.