Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kontestasi Pilkada Medan disebut-sebut layaknya perhelatan Pilpres 2019. Hal ini tidak terlepas karena salah satu kandidat adalah Bobby Nasution yang notabene adalah menantu Presiden Jokowi.
Bobby Nasution berpasangan dengan Aulia Rachman. Mereka mendapat nomor urut 2, Bobby-Aulia, yakni 8 partai politik antara lain PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, Nasdem, PSI, PPP, Hanura. Partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Medan seperti PKB, PBB, PKPI dan Partai Gelora juga menyatakan dukungan.
Sedangkan kandidat lain yakni calon petahana Akhyar Nasution - Salman Alfarisi (AMAN). Paslon tersebut hanya diusung koalisi Partai Demokrat dan PKS. Akhyar dahulunya adalah kader PDIP dan menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Sumut. Karena tidak mendapat rekomendasi PDIP, Akhyar Nasution memutuskan untuk menyeberang dan bergabung dengan Partai Demokrat.
Sudah lebih dari dari satu bulan kedua Paslon tersebut berkampanye dan menemui masyarakat. Ketua Tim Kampanye Paslon AMAN, Ibrahim Tarigan menjelaskan hasil kerja mereka sejak kampanye dihari pertama sampai hari ini.
Ibrahim mengatakan, tingkat penerimaan AMAN di tengah masyrakat sangat tinggi, tidak hanya fokus kepada suku, etnis dan agama tertentu.
"Semua menerima, respon luar biasa. Kalau ibarat mau bulan Ramadhan, masyarakat sudah nampak hilal kemenangan itu, " ujarnya, Sabtu (14/11/2020).
Meski banyak yang menilai Pilkada Medan layaknya kontestasi Pilpres, Ibrahim tidak sepakat dengan pendapat tersebut. Menurut dia, kontestasi ini layaknya sebuah pertandingan persahabatan sepakbola.
"Ini kami anggap persahabatan, kelas kita anggap persahabatan, nomor 1 (AMAN) kan juara, " katanya meyakinkan
Saat ini, kata dia, tim pemenangan sedang mempersiapkan relawan dan saksi yang akan mengawal suara AMAN di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Dinamika saat masa kampanye diakui Ibrahim tetap ada. Teranyar, sejumlah kepala lingkungan menyatakan solid mendukung Paslon 02, Bobby-Aulia.
"Ini kan ada aparat gak tahu, padahal status dia mengabdi kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan yang ada di Medan ini, jangan campuri tidak urusan dia. Nanti datang azab Allah kepada dia. Sebagai pengabdi dan pengayom masyarakat harusnya gak seperti itu, " tegasnya.
Ibrahim menegaskan bahwa Akhyar Nasution sampai hari ini masih menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan. Namun, sedang cuti di luar tanggungan karena mengikuti kampanye.
"Tanggal 6 Desember beliau (Akhyar) aktif lagi memimpin Medan, selesai cutinya, kembali memegang tongkat komando, " bebernya.
Penerimaan masyarakat terhadap Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang tinggi diakuinya tidak terlepas dari sosok keduanya. "Kan mereka, masyarakat merasakan pengabdian mereka selama ini, Salman dua priode di DPRD Medan, sudah menunjukkan karyanya setelah itu jadi pimpinan DPRD Sumut. Jadi kalau Bang Akhyar dia DPRD banyak yang dilakukan," ucapnya.
"Semua merespon menerima, malah mereka membawa fasilitas dan membawa makanan, tidak ada diberatkan ke kami, malah mereka berkorban. Makanya kami senang semua elemen, etnis dan agama tingkat penerimaannya tinggi," sambung Ibrahim Tarigannya.