Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ekspektasi pemulihan ekonomi pasca kemenangan Joe Biden ditambah dengan ditemukannya vaksin Covid-19 yang aman bagi manusia menjadi kabar baik bagi harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Bahkan, tren kenaikan harga CPO tak terbendung sejak awal bulan November 2020. Sampat melorot di bawah RM 3.000/metrik ton, CPO kembali melejit dan tembus RM 3.299/metrik ton.
"Kemenangan Biden memang membuat pelaku pasar optimis Biden akan melunak khususnya terkait dengan perang dagang. Meskipun ini hanya masih sebuah harapan, namun setidaknya kepemimpinan Donald Trump yang akan berakhir dianggap sebagai sebuah langkah baik bagi pemulihan harga komoditas dunia kecuali harga emas," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (16/11/2020).
Harga CPO yang sempat dijual dikisaran RM 3.000-an/metrik ton, secara meyakinkan terus menanjak dan ini juga akan memberikan dorongan harga sawit di tingkat petani. Kemenangan Biden, kata Gunawan, secara tidak langsung telah memberikan harapan akan pemulihan harga komoditas unggulan Sumut.
"Sebelumnya saya juga optimis kalau kemenangan Biden ini akan lebih banyak memberikan keuntungan bagi perekonomian Sumut. Karena selama ini kita dirugikan dengan perang dagang yang membuat permintaan komoditas yang ada di wilayah ini sempat memudar," katanya.
Namun, Biden belum sepenuhnya resmi menjabat sebagai Presiden AS. Segala kemungkinan buruk bisa saja terjadi nantinya. Dan ekspektasi sejauh ini bisa saja tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru melampui dari apa yang diinginkan nantinya. Jadi, kata Gunawan, penguatan harga CPO saat ini jangan dijadikan sebagai acuan mutlak bahwa tren harga CPO kedepan akan naik secara konsisten.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, sepanjang November, harga TBS sawit di petani Sumut berfluktuasi. "Tapi sejauh ini harganya berkisar Rp 1.800-an/kg. Masih terbilang tinggi. Meski masih jauh dari harapan petani dikisaran Rp 2.000/kg," katanya.
Namun melihat tren kenaikan harga CPO, petani masih optimis bisa mendapatkan harga Rp 2.000/kg sebelum akhir tahun. Apalagi sudah sempat ada daerah penghasil yang mendapatkan harga Rp 1.950/kg.