Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Beroperasinya tranportasi massal dengan sistem BTS (Buy the Servis) mendapat aksi penolakan dari sopir angkutan kota (angkot). Mereka mogok di Jalan Jamin Ginting persimpangan fly over dengan memarkikan kendaraannya di pinggir jalan.
Pantauan di lokasi angkot tersebut mulai memadati jalan Jamin Ginting pada Senin (16/11/2020) malam. Mayoritas yang mogok adalah supir dari RMC (Rahayu Medan Ceria) .
Pemilik RMC, Mont Gomery Munthe ketika dikonfirmasi mengakui aksi mogok supir itu terkait beroperasinya BTS di Medan.
"Teman-teman supir aksi itu dikoordinir sendiri tanpa ada kami minta. Mereka memang protes karena ada BTS. Saya tadi diberi tahu polisi ada aksi sopir, " ujarnya.
BACA JUGA: Operator Ungkap Alasan Ketua Organda Medan Tolak Trans Metro Deli, Jumongkas: Karena Kalah Tender
Ketua Organda (Organisasi Angkatan Darat) Medan ini sedari awal sudah menolak keberadaan BTS. Sebab, beroperasi secara gratis. Kondisi ini membuat jumlah penumpang angkot berkurang.
"Pemerintah tidak bisa pilih kasih, satu gratis, angkot berbayar. Makanya mereka protes. Harus ada solusi dari pemerintah, " kata dia.
Ditengah kondisi menjelang Pilkada Medan, ia menilai kondisi Kota Medan harus kondusif.
Sekadar mengingatkan beberapa waktu lalu Menhub RI, Budi Karya Sumadi meresmikan BTS. Untuk tahap awal ada 5 koridor antara lain Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Amplas-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Tuntungan-Lapangan Merdeka, dan Tembung-Lapangan Merdeka.