Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Data terbaru dari asosiasi dokter anak dan rumah sakit anak di Amerika Serikat (AS) menunjukkan lebih dari 1 juta anak-anak di negara tersebut didiagnosis terinfeksi virus Corona (COVID-19). Angka yang tinggi itu dinilai tragis.
Seperti dilansir CNN, Selasa (17/11/2020), kategori anak-anak yang terinfeksi Corona dalam data tersebut merupakan mereka yang berusia di bawah 18 tahun di AS. Data tersebut dilaporkan oleh Akademi Dokter Anak dan Asosiasi Rumah Sakit Anak Amerika pada Senin (16/11) waktu setempat.
"Pada 12 November, total 1.039.464 anak-anak telah dinyatakan positif COVID-19 sejak awal pandemi," kata asosiasi tersebut dalam pernyataan gabungan.
"Dalam periode satu minggu yang berakhir pada 12 November, tercatat ada 111.946 kasus baru pada anak-anak, yang secara substansial lebih besar dari minggu sebelumnya dalam pandemi," imbuh pernyataan tersebut.
Disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa lonjakan kasus Corona pada anak terpantau di seluruh wilayah AS. "Peningkatan itu menunjukkan lonjakan virus di tengah masyarakat di seluruh AS," ungkap Akademi Dokter Anak dan Asosiasi Rumah Sakit Anak Amerika dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, peningkatan jumlah kasus Corona pada anak-anak itu dinilai 'mengejutkan' dan 'tragis'.
"Sebagai seorang dokter anak yang telah mempraktikkan kedokteran selama tiga dekade, saya mendapati angka ini mengejutkan dan tragis. Kami belum pernah melihat virus menyebar di tengah masyarakat secepat ini sejak sebelum ada vaksin untuk campak dan polio," tutur Dr Sally Goza selaku Presiden Akademi Dokter Anak Amerika.
"Kita sangat membutuhkan strategi nasional baru untuk mengendalikan pandemi, dan itu harus menyertakan penerapan langkah-langkah kesehatan publik yang telah terbukti seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik," cetusnya.
"Pandemi ini sangat merugikan anak-anak, keluarga dan masyarakat, juga para dokter dan tim medis garis depan lainnya. Kita harus bekerja sekarang untuk memulihkan kepercayaan pada kesehatan publik dan lembaga ilmiah kita, menciptakan bantuan fiskal untuk keluarga dan dokter anak, dan mendukung sistem yang mendukung anak dan keluarga seperti sekolah-sekolah, layanan kesehatan mental dan bantuan gizi," imbuh Goza.
Meskipun penyakit parah dan kematian akibat Corona tergolong jarang pada anak, namun asosiasi dokter anak dan rumah sakit anak di AS itu mendorong otoritas kesehatan untuk melakukan lebih banyak hal untuk mengumpulkan data soal efek jangka panjang Corona pada kesehatan anak.(dtc)