Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Trans Metro Deli adalah moda transportasi massal dengan sistem BTS (Buy The Servis) yang disiapkan pemerintah untuk masyarakat. Dengan begitu supir bus tidak lagi perlu memikirkan uang setoran dan jumlah penumpang yang diangkut. Mereka cukup berjalan sesuai jadwal, ketika ada penumpang diangkut, dan apabila tidak ada bus tetap berjalan.
Di setiap halte pemberhentian bus hanya punya waktu sekitar 20-30 detik untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Untuk penghasilan, supir sudah diberikan gaji yang memadai bahkan lebih tinggi dari UMK (Upah Minimum Kota) Medan tahun 2019 yang berjumlah Rp 2.969.824.
"Sekitar Rp 4 juta/bulan, " ujar Edino Sembiring, salah seorang supir Trans Metro Deli, Selasa (17/11/2020).
Edino menjelaskan supir bus memiliki dua shift dalam bekerja yakni pagi hari mulai pukul 5 subuh sampai jam 1 siang.
"Yang supir 1 sekaligus jemput bus di Tanjung Morawa. Supir dua memulangkan, " jelasnya.
Untuk waktu kerja, kata dia, supir diberikan libur satu hari setelah 5 hari bekerja. Saat bertugas supir diberikan seragam layaknya pilot.
BACA JUGA: Trans Metro Deli Resmi Beroperasi di Kota Medan, Penumpang Gratis, Supir Tak Dibebankan Setoran
Keberadaan Trans Metro Deli rute Lapangan Merdeka-Tuntungan sempat diprotes oleh supir angkot Rahayu Medan Ceria 103 dengan rute yang sama.
Bahkan Senin 16 November 2020 malam, supir angkot 103 melakukan aksi mogok di kawasan Fly Over Simpang Pos.
Supir angkot menilai keberadaan Trans Metro Deli mematikan pencarian supir karena gratis.