Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Doloksanggul. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengalami akselerasi. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Humbahas dari kurun waktu 2016-2019 yang menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun, dengan struktur ekonomi dominan pada sektor pertanian.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam periode satu tahun. PDRB menunjukkan nilai perputaran ekonomi dalam suatu wilayah. PDRB biasanya terdiri atas 2 jenis, yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
"Menurut data BPS, PDRB ADHB Kabupaten Humbahas pada tahun 20016 sebesar Rp 4,78 trilyun, 2017 (Rp 5,13 triliun), 2018 (Rp 5,52 triliun) dan 2019 sebesar Rp 5,95 triliun," kata Kepala Bappeda Humbahas, Lautdin Sitinjak, didampingi Pahala Lumbangaol, di Doloksanggul, Rabu (13/11/2020).
Sedangkan, PDRB ADHK adalah Rp 3,58 trilyun pada 2016, 2017 (Rp 3,76 triliun), 2018 (Rp 3,95 triliun) dan 2019 (Rp 4,14. "Dengan membandingkan nilai PDRB ADHK tersebut, dapat disimpulkan ekonomi Humbahas secara konstan tumbuh di atas 5%," ujarnya.
Kata Lautdin, perekonomian Humbahas ditopang terutama pada empat sektor lapangan usaha, yaitu pertanian dalam arti luas, perdagangan, konstruksi dan jasa pemerintahan. Keempat sektor ini memiliki kontribusi terhadap ekonomi Humbahas di atas 10%, dengan sektor pertanian menyumbang 43,41%. Untuk itu, ke depannya sektor pertanian akan terus digenjot agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Humbahas.
Dilihat dari segi pedapatan per kapita, Kabupaten Humbahas juga mengalami peningkatan dari tahun 2016-2019. Tahun 2016 sebesar Rp 25,83 juta, 2017 (Rp.27,28 juta), 2018 (Rp 29,31 juta), 2019 (Rp 31,27 juta. Hal ini menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun rata-rata sebesar 6,58%," terangnya.