Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Satgas Covid-19 Kota Medan menyayangkan tidak berjalannya protokol kesehatan di bus Trans Metro Deli. Mereka menyalahkan pihak pengelola tidak ada melakukan koordinasi mengenai penerapan protokol kesehatan yang benar.
"Gak ada suratnya ke kita, aku gak tahu, jenis busnya apa, di mana haltenya, yang aku tahu Mebidang dulu," ujar Jubir Satgas Covid-19 Medan, Mardohar Tambunan, Rabu (18/11/2020).
Informasi awal mengenai operasional Trans Metro Deli, diakuinya diperoleh dari media sosial. Menurut dia, pihak pengelola harusnya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
"Harusnya koordinasi dulu, disesuaikan dulu, bagaimana dengan protokol kesehatan, sesuai gak, haltenya, di dalamnya, perjalanannya bagaimana, kan itu harga mati penerapan protokol kesehatan," tuturnya.
"Jangan pura-pura gak tahu, harus connect lah sedikit, jangan semua harus dipanggil," sambungnya.
Dia juga tidak ingin Trans Metro Deli menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Medan.
BACA JUGA: Bus Trans Metro Deli Berpotensi Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Seperti diberitakan, Bus Trans Metro Deli tidak menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal saat beroperasi. Di mana, penumpang yang tidak memakai masker diperkenankan naik. Selain itu tidak ada pembatasan jumlah penumpang.
Hal ini ditemukan medanbisnisdaily.com saat menjajal langsung Bus Trans Metro Deli rute Lapangan Merdeka - Tuntungan dan Tuntungan kembali ke Lapangan Merdeka, Selasa (17/11/2020).
Saat berangkat dari Lapangan Merdeka sudah ada dua penumpang yang berada di dalam. Mereka adalah anak sekolah yang sengaja ingin mencoba naik Trans Metro Deli karena gratis.
Sayangnya satu diantara mereka tidak memakai masker, tapi diperkenankan naik. Sementara itu, saat menaiki bus rute Tuntungan - Lapangan Merdeka, jumlah penumpang lebih banyak. Hampir setiap kursi terisi penumpang. Supir tetap mengangkut setiap penumpang yang hendak naik.
Pembatasan jumlah penumpang pun terabaikan. Sehingga tidak ada jaga jarak antara penumpang satu dengan yang lain. (Andika Syahputra)