Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Mendengar kata perempuan sering sekali diidentikkan dengan kata "lemah lembut", sehingga sering terjadi persepsi bahwa kemampuan perempuan tak sama dengan laki-laki. Namun, persepsi itu dipatahkan oleh kaum perempuan yang sudah banyak menjelajahi dunia pekerjaan. Jarang sekali saat sekarang ini terlihat perempuan yang hanya berdiam diri di rumah.
Era revolusi saat sekarang ini menuntut semua manusia untuk aktif dan berpatisipasi didalamnya. Era revolusi menjadikan manusia mudah dalam mengakses segala hal tanpa penuh keribetan. Di mana era revolusi industri 4.0 mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang modern, peka akan kecanggihan, dan harus beradaptasi dengan dunia serba "maya".
Dan tidak disangka, era saat sekarang ini membuat para perempuan milineal memutar otak untuk berkreativitas, tak lain halnya dengan mengekspresikan kemampuannya kedalam sebuah sosial media untuk mendapatkan sebuah penghasilan dan mengasah kemampuan. Membaca peluang dari data/informasi yang ada kemudian memanfaatkannya untuk menambah pengetahuan maupun memenuhi kebutuhan hidup maka kita sudah dikatakan menjadi manusia yang mempunyai kemampuan literasi data/informasi.
Ketika data/informasi tersedia dalam media, kemudian dianalisis dan evaluasi dengan benar, maka ketika mampu menerjemahkannya untuk melihat peluang dan mengambil kesempatan didalamnya menunjukkan kita mampu untuk berliterasi data/informasi. Hal inilah yang dapat dilihat dengan salah satu pemanfaatannya yang saat sekarang ini sering dilakukan oleh para perempuan milineal dengan menjadi Beauty Vlogger, MUA, Business Woman dan sebagainya. Dengan itu maka mereka dapat dikatakan sudah menjadi literat data dan digital. Karena ketika saat sekarang ini hampir dari seluruh manusia di dunia adalah pengguna kecanggihan teknologi yang salah satunya adalah handphone. Di saat yang bersamaan dunia kecantikan sedang marak-maraknya menjadi sorotan di kalangan perempuan, maka ketika hal itu dianalisis dan diterjemahkan sebagai peluang/kesempatan oleh banyak perempuan. Disitulah kesempatan untuk berkarya sekaligus menambah penghasilan akibat dari kemampuan literasi data/informasi.
BACA JUGA: Urgennya Peran Orang Tua dalam Literasi Digital
Banyak perempuan yang dengan memberikan sejumlah pengetahuan terhadap hal-hal terkait kecantikan dengan catatan perlu mempunyai kemampuan literasi informasi atau kemampuan menyaring dan menganalisis informasi yang sebenar-benarnya agar tidak menjadi penyebar hoaks. Kemudian mengemasnya dalam bentuk video yang menarik dengan memanfaatkan beberapa aplikasi pengedit, kemudian di up ke media sosial, dan dilihat jutaan viewers. Maka hasil yang ia dapat akan berbuah manis berupa finansial, penghargaan dan tidak lupa pula sebagai pengasah kemampuan bagi dirinya.
Ketika para perempuan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan media dengan mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi yang tersebar luas dengan menonton video terkait dan membaca informasi terkait kecantikan kemudian menjadi seseorang yang "mampu" mengaplikasikan kemampuannya kepada orang lain, maka lagi-lagi akan berbuah manis dari segi finansial sekaligus pengasah kemampuan, inilah yang dapat menjadi peluang bagi para perempuan untuk menjadi seorang MUA.
Berbicara di luar daripada dunia kecantikan, masih banyak hal-hal lain yang sangat erat kaitannya dengan kata perempuan. Misalnya dunia fashion, yang saat sekarang ini juga menjadi sorotan di beberapa kalangan dan tidak jarang pula banyak perempuan yang memanfaatkan hal tersebut untuk membuat dan mengeluarkan suatu brand fashion yang dipasarkan melalui pemanfaatan media-media sosial, seperti instagram, facebook bahkan startup-startup dibidang pemasaran, seperti shopee, tokopedia, bukalapak dan masih banyak lagi.
Sama halnya dengan dunia kecantikan, ketika perempuan tidak memiliki kemampuan akan hal per-makeup-an, maka ketika memang ia mampu membaca data/informasi yang tersedia dengan melihat peluang banyaknya perempuan yang menggunakan skincare sebagai kebutuhan, maka ia memanfaatkan peluang tersebut dengan memasarkan skincare dan makeup yang sangat dibutuhkan dan menjadi trend di kalangan kaum hawa lewat media sosial dan startup di bidang pemasaran.
Tidak dapat dipungkiri, masih banyak hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai sasaran pemenuhan kebutuhan hidup dengan mampu menganalisis dan menterjemahkan data/informasi terkait hal-hal yang mendominan dikalangan kaum perempuan. Hal inilah yang menjadi tuntutan bagi setiap orang, untuk mampu membaca data/informasi yang tersedia dalam setiap media. Media apapun itu tanpa terkecuali, dengan mampu menyaring, menganalisis, mengevaluasi dan memanfaatkan serta mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari guna menambah pengetahuan maupun memanfaatkannya menjadi pemenuh kebutuhan hidup.
Ketika hal itu dapat dilakukan maka besar kemungkinan untuk kita dapat selalu menjadi manusia yang up to date dan upgrade akan perkembangan yang ada, dan kecil kemungkinan untuk kita menjadi manusia yang ketertinggalan zaman. Informasi/data yang tersedia ketika dianalisis dengan sebaik-b. Maka dengan itu pula peluang akan terlihat dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat digitalnya dan media sosial sebagai media komunikasinya untuk survive dalam kehidupan di era revolusi industri 4.0.
====
Penulis Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Medan
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]