Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dirut PT Medan Bus, Jumongkas Hatagaol selaku operator Bus Trans Metro Deli menepis tudingan bahwa pihaknya melanggar protokol kesehatan. Dia menjelaskan di dalam bus disediakan hand sanitizer, dan stiker agar penumpang jaga jarak selama berada di dalam bus.
"Ada stiker larangan duduk berhimpitan agar bisa jaga jarak. Imbauan menjaga jarak dan pakai masker kepada penumpang melalui suara juga disampaikan. Kalau memang banyak yang naik, mungkin masyarakat antusias dan sudah bosan di rumah," ujarnya, Kamis (19/11/2020).
Jumongkas menambahkan, saat sosialisasi bersama Dinas Perhubungan, pihaknya juga telah melibatkan Satgas Covid-19 Medan.
"Trans Metro Deli ini kan program baru, jadi semua mata tertuju ke sana. Selama ini angkot atau bus lain apakah ada menolak penumpang, kan tidak. Ke depan mungkin akan kami evaluasi lagi supaya penerapan protokol kesehatan lebih baik," jelasnya.
BACA JUGA: Bus Trans Metro Deli Berpotensi Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Seperti diberitakan Satgas Covid-19 Medan menyayangkan tidak berjalannya protokol kesehatan di Trans Metro Deli. Apalagi pihak pengelola tidak ada melakukan koordinasi mengenai penerapan protokol kesehatan yang benar dengan Satgas Covid-19.
"Gak ada suratnya ke kita, aku gak tahu, jenis busnya apa, di mana haltenya, yang aku tahu Mebidang dulu," ujar Jubir Satgas Covid-19 Medan, Mardohar Tambunan, Rabu (18/11/2020).
Informasi awal mengenai operasional Trans Metro Deli, diakuinya diperoleh dari media sosial. Menurut dia, pihak pengelola harusnya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
"Harusnya koordinasi dulu, disesuaikan dulu, bagaimana dengan protokol kesehatan, sesuai gak, haltenya, di dalamnya, perjalanannya bagaimana, kan itu harga mati penerapan protokol kesehatan," tuturnya.
"Jangan pura-pura gak tahu, harus connect lah sedikit, jangan semua harus dipanggil," sambungnya.