Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Bupati Kabupaten Batubara, Zahir, M.AP berkeinginan seluruh masyarakat dapat turut aktif dalam mengembangkan potensi yang dimiliki desa, terutama saat ini dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
"Saya mau semua daerah, wilayah dan desa di Kabupaten Batubara memiliki potensi untuk dikembangkan," kata Zahir, M.AP saat penyerahan alat press dan sealer plastik pisang sale di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis, (19/11/2020).
Zahir mengatakan, ketika alat press ini telah dibagikan kepada masyarakat dan pisang sale sudah diproduksi, ada beberapa langkah yang harus segera diselesaikan. Pertama, Izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), dimana izin ini diperuntukkan bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan.
"Segera selesaikan izin PIRT ke Dinas Koperindag. Saya tunggu 10 sampai 15 hari. Saya rasa waktu itu sudah cukup," ujar Zahir.
Selain itu, Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), silahkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Selanjutnya label Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bila perlu, disiapkan izin Hak atas Kekayaan Inteltual (HaKI) dari Kemenkumham, sehingga kemasan pisang sale dengan merk Melati adalah milik Desa Sumber Makmur.
"Bantuan yang diserahkan hari ini merupakan bantuan yang kesekian kalinya. Hari ini pemerintah membuka diri, masyarakat maunya apa. Bagi masyarakat yang memiliki keterampilan, ayo biar kita beri bantuan. Ini dilakukan agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh," katanya.
Dikatakannya, Sudah 30 tahun masyarakat Desa Sumber Makmur, menggunakan alat tradisional untuk membuat (press) pisang sale. Bayangkan, waktu yang begitu lama masyarakat tidak pernah mendapat motivasi.
"Sudah 30 tahun masyarakat menggunakan alat press tradisional. Bayangkan 30 tahun tidak pernah diberi motivasi untuk mengembangkan ini," pungkasnya.
Menurut Zahir, produk pisang sale asal Desa Sumber Makmur, harus menjadi produk unggulan di Kabupaten Batubara.
"Ini harus menjadi produk unggulan. Dari segi kemasan, harus dibuat menarik. Bagaiman cara mengemasnya, misalnya tidak masuk angin. Lalu pemasarannya. Kemudian tak kalah penting, mengenai permodalan. Jangan nanti ketika permintaan banyak, produksi banyak, modal tidak ada. Tugas pemerintah akan menyiapkan itu semua," imbuhnya.
Kepala Dinas Ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Batubara, Azwar menyampaikan, jumlah alat press pisang sale dan alat sealer plastik yang diserahkan kepada masyarakat Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, berjumlah 100 unit.
Selain itu, untuk Desa Lubuk Besar, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara, turut diserahkan bantuan alat sealer sebanyak 100 unit serta Desa Lubuk Hulu, Kecamatan Datuk Lima Puluh, diserahkan 80 unit alat sealer untuk kemasan emping melinjo.
"Pemasaran pisang sale di Desa Sumber Makmur, sudah tembus ke Provinsi Riau dan Malaysia. Selain memproduksi pisang sale, Desa Sumber Makmur juga memproduksi alen-alen, pisang raja manis, stick kentang dan gula merah," ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Aprianto mengaku jumlah warga yang memproduksi olahan pisang sale dan produk lainnya berjumlah sekitar 100 lebih pengerajin. Untuk kelompok UMKM, berjumlah 6 kelompok.