Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dua hari pasca terjadinya bencana banjir bandang Rabu (18/11/2020) dinihari di kawasan Bukit Lawang, tepatnya di lokasi wisata Sungai Landak di Desa Sampe Raya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, namun Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, belum bisa meninjaunya.
Namun begitu pun, ia sudah mengutus tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut untuk mendata kerusakan dan merumuskan langkah-langkah penanganan. Gubernur baru akan meninjau ke lokasi besok hari, Jumat (20/11/2020).
Edy Rahmayadi merasa perlu datang ke lokasi banjir. Ia ingin memastikan penanganan atas dampak banjir serta memetakan penyebab longsor dan langkah-langkah antisipasi atau mitigasi ke depan.
"Besok (Jumat) saya berangkat ke sana," ujar Gubernur Edy Rahmayadi usai salat azhar dari Masjid Gubsu, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (19/11/2020).
Ia mengatakan sudah mendapat informasi soal banjir tersebut. Namun banyak versi sehingga ia merasa perlu meninjaunya. "Nanti kalau saya salah ngomong dan tidak melihat secara langsung, nanti salah. Jadi besok saya berangkat ke sana," kata Edy.
Sebagaimana diketahui, banjir berlangsung hampir 2 jam dengan membawa gelondongan kayu menyapu bangunan, penginapan dan tempat usaha di pinggiran lokasi Sungai Landak.
Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun SSTP, Rabu (18/11/2020) malam menyebutkan, banjir bandang melanda 4 Desa, yakni Desa Sampe Raya, Timbang Jaya, Timbang Lawan dan Desa Lau Damak bagian hilir.
Namun sedikitnya 8 unit bangunan villa dan beberapa bangunan usaha dagangan rusak di lokasi wisata Landak Rivers di Desa Sampe Raya itu.
"Jembatan gantung wisata Salang Pangeran di hilir Landak Reiver, Desa Timbang Lawan raib terseret arus sungai. Kerugian materil untuk sementara ditakdir Rp 1 miliar lebih. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini dan belum bisa memastikan kerugian sebenarnya," jelasnya.