Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masalah kerumunan di masa pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik di Indonesia saat ini, tak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara, termasuk oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Kerumunan di Sumut menurut gubernur, tidak boleh terjadi di masa pandemi covid-19. Hal itu dikatakannya kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (20/11/2020).
Memang, ujar Gubernur Edy, kasus covid-19 di Sumut semakin terkendali. Itu terbukti dalam 2 bulan hingga 3 bulan ini, yang menurutnya rata-rata pertambahan kasus baru sebanyak 70 atau lebih kecil dari rata-rata sebelumnya 260 kasus bahkan pernah 290 kasus.
Namun karena masih pandemi, sekolah tetap untuk sementara belum bisa dibuka untuk belajar tatap muka. Begitu juga bioskop karena kalau sudah nonton bioskop, menurutnya protokol kesehatan pasti sulit dikendalikan.
Apalagi kalau ada keramaian dalam aksi demonstrasi dan dalam kampanye itu, menurutnya sama sekali tidak boleh. "Saya tak akan ijinkan ada keramaian-keramaian yang dilakukan di Sumut ini," tegas Gubernur Edy.
Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (physical distancing), harus tetap dilaksanakan. Dan harus menjadi fokus semua pihak di masa pandemi ini.
Ia menyingung akad nikah putrinya beberapa bulan yang lalu dan pernikahan anak Kapolda Sumut di sebuah gereja di Jakarta, yang sengaja tidak mengundang banyak orang.
"Saya menikahkan anak itu hanya 25 orang, itu anda tahu semua itu. Kapolda menikahkan anak itu hanya 20 orang di gereja, itupun di Jakarta, udah. Kapan kita mau resepsi?, kondisi siap siap ya," sebutnya.
Oleh karena itu, siapapun tidak boleh merusak Sumut. "Saya gubernurnya ini, saya gubernur, saya kepala satgas covid, dan akan saya bubarkan semua kegiatan yang mencederai protokol kesehatan," tegas Edy.