Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. TNI berseteru dengan Front Pembela Islam (FPI). Hal ini dipicu pernyataan keras Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrahman, Jumat (20/11/2020), ke FPI di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Di antaranya Pangdam Jaya menegaskan tak segan mengusulkan pembubaran FPI apabila masih nekat memasang kembali spanduk dan baliho Habib Rizieq Shihab.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," ujar Dudung.
Pernyataan itu terkait terjadinya kerumunan atas kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Selasa (10/11/2020), kegiatan keagaaman FPI yang dirangkai dengan pernikahan putri Habib Rizieq di Markas FPI di Petamburan, Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Koordinator Wilayah Sumut NAD Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gito M Pardede, meminta semua elemen dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda, tetap tenang dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
Terlebih saat pandemi covid-19 ini yang masih di Indonesia dan dunia, semua elemen harus berjuang keras memutus penularan covid. Hal itu dikatakan Gito M Pardede kepada wartawan di Medan, Sabtu (21/11/2020).
"Dalam kondisi covid sebaiknya kita mematuhi dengan protokol kesehatan, dan juga menjaga kekondusifan publik agar kita semua bisa selamat dalam kondisi bencana covid yang masih mengganas ini, jika tidak ini sama saja kita merusak perencanaan penanganan covid yang kita bangun selama ini," ujar Gito.
Apalagi dalam waktu dekat, sebut Gito, sejumlah daerah di Indonesia, termasuk 23 kabupaten/kota di Sumut, akan menghadapi Pilkada serentak, tepatnya 9 Desember 2020 mendatang.
Oleh karena itu, Gito Meminta TNI dan FPI untuk tetap menjaga diri dan jangan bersitegang dalam kondisi pandemi. "Kita tidak ingin ada ribut-ribut di kondisi pandemi ini, karena bisa memicu keributan di daerah daerah lain," ujar Gito.
Dan sebagai warga negara, harus bersama-sama bertanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan agar semua agenda agenda bersama bisa berjalan dengan kondusif. "Saya juga menghimbau agar semua warga negara untuk taat hukum dan tidak boleh melakukan pengrusakan," tambahnya.
Disisi lain, tambah Gito, Indonesia sedang berjuang untuk memaksimalkan vaksin yang sedang di teliti, seharusnya kita bekerja kita mendukung upaya upaya yang dilakukan Pemerintah untuk melindungi segenap rakyat dan negara.
Oleh karena itu, ia merasa prihatin jika ada gejolak gejolak masyarakat yang timbul dikarenakan perseteruan FPI dan TNI yang ada di Jakarta.