Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Program food estate (lumbung pangan) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, telah ditinjau Presiden RI, Joko Widodo, Selasa (27/10/2020) yang lalu. Lantas bagaimana perkembangannya hingga saat ini?
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memastikan food estate di Sumut seperti di Humbahas itu tetap berjalan.
"Berjalan, berjalan. Sekarang kan diolah itu untuk pembuatan jalan, perairannya ya," kata Gubernur Edy Rahmayadi menjawab wartawan di Medan, Sabtu (21/11/2020).
Ia juga memastikan food estate di Humbahas tidak sekedar seremoni. "Di situ sudah dimulai 1 hektar, sampai hari ini berjalan penanaman 1 hektar," sebutnya.
Dari peninjauan Presiden Jokowi itu diketahui bahwa program food estate telah dimulai untuk lahan seluas 1.000 Ha di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Humbahas.
Ada 3 komoditas prioritas yang ditanam, yakni bawang merah, bawang putih dan kentang. "Oh tidak, tidak seremoni. Jadi lumbung pangan Sumatera nanti ada di Sumatera Utara," sebut gubernur.
Di samping itu, perkembangan terbaru soal food estate di Sumut adalah telah diusulkannya oleh Gubernur Sumut untuk keduakalinya lahan food estate di Sumut.
Lahan itu seluas 61.042 ha yang berada di Humbahas, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat. "Tapi kan dalam proses. Proses itu adalah keabsahan tanah karena kan tidak sedikit itu," katanya.
Seperti untuk food estate di Taput nantinya, sebut Edy Rahmayadi, antara lain akan dikembangkan kacang macadania. Adapun kacang macadania adalah tanaman yang ramah lingkungan.
Mengutip pernyataan Mery G Simanjuntak dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kacang macadania memiliki nilai tinggi dan berpotensi besar untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Kacang macadamia bernilai Rp 500.000 per kg. Untuk satu hektar lahan, bisa ditanami 500 sampai 600 pohon kacang macadamia, dan akan terus berbuah tidak seperti tanaman lain.