Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah patut waspada vaksin virus Corona yang akan dipasok bocor ke pasar gelap alias black market. Sebab, menurut pengamat, vaksin ini merupakan bisnis yang bernilai sangat besar, bahkan setara bisnis persenjataan multi miliar dolar. Pemerintah sendiri mengatakan biaya uang muka pengadaan vaksin Corona yang sudah tersedia sebesar Rp 3,3 triliun.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio potensi bocornya vaksin virus Corona ke pasar gelap sangat besar. Perlu diketahui, vaksin virus Corona ada dua mekanisme penyuntikan, yakni yang biayanya ditanggung pemerintah, dan yang berbayar untuk kalangan mampu.
"(Potensi bocor) sangat besar karena bisnis vaksin adalah bisnis multi billion dollars, yang bisa menyamai besaran nilainya itu hanya bisnis senjata. Jadi, kalau nanti sampai pemerintah tidak bisa memberikan vaksin itu, artinya dibeli oleh pemerintah, dan disalurkan oleh pemerintah, diawasi oleh pemerintah, black market akan sangat besar," kata dia saat dihubungi, Minggu (22/11/2020).
Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah pun menilai oknum yang memungkinkan melakukan praktik perdagangan ilegal vaksin di pasar gelap bisa dari pemerintah maupun rumah sakit.
"Itu bisa dari importirnya juga dalam hal ini kan pemerintah ya," sebutnya.
Oknum rumah sakit menurutnya bisa juga melakukan perdagangan ilegal semacam itu bekerja sama dengan pihak tertentu. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan hal itu tentunya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
"Bisa saja itu dari rumah sakit itu sendiri karena selama ini kan kalau pengawasan lemah ya rumah sakit otomatis bisa membocorkan ke pasar gelap," jelasnya.
Patut diwaspadai juga bila vaksin Corona nantinya beredar di black market adalah vaksin palsu.
"Jadi kalau misalnya kemungkinan muncul di pasar bebas dipalsukan kan kita juga nggak tahu," tambah dia.