Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sentimen pasar di pekan ini akan mengacu kepada data-data ekonomi dan diperkirakan menjadi penggerak pasar. Di pekan ini, dari Amerika Serikat (AS) akan ada banyak pernyataan yang dikeluarkan oleh masing-masing Gubernur Bank Sentral per wilayah, serta minutes dari rapat Bank Sentral AS (FOMC).
"Jika pernyataan mengarah pada pemulihan ekonomi di AS, maka sentimen positif akan mewarnai pasar nantinya, termasuk IHSG dan rupiah," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (22/11/2020).
Gunawan mengatakan, di pekan ini akan ada estimasi pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang bisa saja menjadi motor penggerak bagi indeks bursa saham global untuk menguat. Namun, jangan lupa data nasional terkait dengan penjualan kendaraan bermotor. Dimana penjualan kendaraan bermotor diperkirakan akan mengalami penurunan selama Oktober kemarin.
Pekan ini memang tidak akan menjadi pekan yang membuat rupiah maupun IHSG terpuruk cukup dalam. Pekan ini IHSG berpeluang untuk kembali mencoba menembus level psikologis 5.600. Meskipun bukan berarti tanpa ada koreksi. Akan tetapi sentimen yang akan membuat IHSG terkoreksi dengan mengacu kepada data ekonomi belum terlihat.
Untuk mata uang rupiah, kata Gunawan, masih akan bergerak stabil dalam rentang 14.000 hingga 14.300 di pekan ini. Pergerakan mata uang rupiah lebih sulit diperkirakan dibandingkan dengan IHSG.
"Rupiah terlalu kuat bisa buruk bagi neraca dagang dan pelemahan yang terlalu dalam juga bisa memberikan dampak yang lebih buruk lagi. Sehingga peran BI sangat penting dalam menjaga nilai tukar rupiah," kata Gunawan.