Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Massa di Medan, yakni dari Forum Bhineka Tunggal Ika, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (23/11/2020) siang. Mereka membentangkan spanduk berisikan tulisan bubarkan ormas intoleran, tegakkan aturan prokes tanpa pandang bulu.
Dalam aksinya, mereka menolak ulama penceramah anarkis, yaitu yang menebarkan kebencian, provokasi, kata-kata kotor, serta merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka mengaku tidak rela ada orang-orang yang mengatasnamakan penceramah, tetapi malah mengadu domba dan membuat keributan di tengah umat.
"Itu bukan penceramah," ujar Koordinator Aksi Forum Bhineka Tunggal Ika, Hendrawan Siregar dalam orasinya.
Masih segar dalam ingatan, kata Hendrawan, bagaimana terjadi pelecehan terhadap seseorang, dengan menyebut kata-kata nista. "Pantaskah itu diucapkan seorang ulama, pantaskah itu diucapkan oleh seorang ulama?," teriak Hendrawan, yang dijawab massa dengan kata tidak.
Ia berharap seorang ulama harus santun. Sebab seorang ulama itu adalah pewaris ajaran nabi, yang ajaran dan ceramahnya menganjurkan pada kebajikan, mencegah kebatilan. "Dan ulama itu padan diri nabi, Nabi Muhammad SAW, suri teladan contoh hidup bagi kita hidup menjalani dunia ini," ujarnya lagi.
Selepas itu, Forum Bhineka Tunggal Ika menyerahkan pernyataan sikap kepada Kasubbag Hubungan Antar Lembaga Biro Humas, Salman, yang mewakili gubernur.
Di antaranya, mendukung Gubernur Sumut dan Kapolda Sumut membubarkan kegiatan yang melanggar protokol kesehatan. Kemudian menolak provokator dan orang-orang yang menabur kebencian.
Sementara itu, Salman mengatakan pernyataan sikap Forum Bhineka Tunggal Ika itu sampai kepada pimpinan.
Aksi itu berjalan tertib dan di bawah pengawalan kepolisian dan Satpol PP. Tak lama kemudian, massa membubarkan diri.